SERANG, TitikNOL - Penghapusan tenaga honorer di pemerintahan dikhawatirkan berdampak panjang pada dunia pendidikan.
Mengingat untuk di Banten, tenaga pendidik yang masih honorer berjumlah 10 ribu lebih.
Jika guru honorer diberhentikan atau tidak boleh mengajar, dampaknya pada penurunan minat yang masuk pada sarjana pendidikan.
Rektor Untirta, Fatah Sulaiman mengatakan, guru akan selalu dibutuhkan. Sejauh ini tidak ada penurunan minat jadi sarjana pendidikan.
"Kita lihatlah perkembangan juga. Nggak ada (pengurangan minat), guru selalu dibutuhkan," katanya saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Tenaga Honorer akan Dihapus, Ancaman Kemunduran di Bidang Pendidikan?
Ia yakin pemerintah memiliki formulasi untuk menanggulangi kebijakan penghapusan honorer.
Bahkan program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Untirta dibiayai pemerintah, termasuk pada penyebarannya.
"Kita tetap dibutuhkan dan pemerintah saya yakin punya formulasinya. Kami ada PPG yang dibiayai pemerintah, untuk pendidikan profesi guru termasuk penyebarannya. Kita ada konsorsium yang dibentuk Kemendikbud untuk menjawab itu juga," terangnya.
Terlebih selama ini, kata dia, Untirta diberikan luang untuk pengangkatan guru besar honorer dan ada regulasinya yang mengatur tersebut.
"Nanti ada penugasan di intitusi, ada skema apresiasi termasuk kami diberikan ruang untuk honorer, ada regulasinya," ujarnya. (TN3)