SERANG, TitikNOL - Balasan komentar tentang warga sebagai penggugat dan Gubernur Banten Wahidin Halim sebagai pihak tergugat semakin memanas. Saling sindir antar keduanya tidak terhindarkan.
Menurut Gubernur Banten Wahidin Halim, gugatan yang diajukan oleh beberapa warga Banten tidak akan menggoyahkan tekadnya dalam melakukan langkah-langkah atas keputusan penyelamatan Bank Banten dalam versinya.
Bahkan Wahidin menyebutkan, penggugat persoalan Bank Banten hanya mencari panggung di tengah perpindahan RKUD. Bahkan pihaknya menyatakan, bahwa sebuah gugatan tidak akan menyeretnya ke dalam neraka.
"Kalau ada gugatan, nggak masalah, gak buat masuk neraka gugatan itu. Mereka mau cari panggung, nggak ada masalah, kami hormati itu,” katanya kemarin di Rumah Dinasnya, Senin (29/09/2020).
Merespon statemen itu, salah satu penggugat Bank Banten Ikhsan Ahmad mengatakan, biarkan persidangan menjadi panggung edukasi bagi masyarakat Banten. Kejelasan persoalan Bank Banten akan terungkap dan diketahui dengan rinci oleh publik.
"Biarlah panggung yang memberi manfaat dan menjadi sarana pendidikan publik tetap berdiri, doakan kami Pak Gubernur, agar kami selalu ikhlas dan tulus mengeritikmu sebagai pemimpin kami hanya karena Allah SWT," ujarnya saat dihubungi TitikNOL, Selasa (30/06/2020).
Baca juga: Sebut Penggugat Cari Panggung, WH : Gugatan Gak Buat Masuk Neraka
Ia mengingatkan, Gubernur Banten Wahidin Halim harus ikhlas dan jangan panik. Tetap fokus pada agenda persidangan yang akan digelar. Panggung Bank Banten menuntut peran siapa yang lalai dan menyebabkan kerugian sosial ekonomi dan moral bagi masyarakat.
"Pak Gubernur harus ikhlas ga usah panik dengan gegap gempitanya panggung tersebut, tetap harus fokus pada pertunjukan panggung yang mencerdaskan masyarakat. Bukankan Ahmad Albar sudah mengingatkan bahwa dunia ini adalah panggung sandiwara," terangnya.
Pihaknya juga menyebutkan, persoalan Surga dan Neraka menjadi hak ketentuan mutlak Tuhan, tidak menjadi kewenangan Gubernur sebagai orang nomor satu di Provinsi Banten.
"Kalau masalah Surga dan Neraka biarlah menjadi hak mutlak Allah SWT, bukan wewenang Gubernur," tukasnya. (Son/TN1)