LEBAK, TitikNOL - Sejumlah warga yang juga orang tua murid di SDN Pemubulan II Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, resah akibat dampak polusi yang ditimbulkan stockpile batu bara.
Diketahui, tempat penyimpanan batu bara tersebut dikelola oleh sejumlah pengepul dari beberapa lokasi tambang batu bara yang diduga ilegal yang berada di wilayah setempat.
Iid Nurmayadi, salah satu orang tua murid di SDN Pambulan II mengatakan, stockpile yang berjarak beberapa meter dari gedung sekolah SDN Pamubulan II memberikan dampak langsung kepada warga sekitar dan kepada ratusan murid.
"Kalau sedang turun hujan air berwarna kuning seperti berkarat mengalir ke sumber air bersih yang digunakan warga, debu batu baranya kalau musim panas atau kemarau tersapu angin dan masuk ke ruang kelas sekolah SD," kata Iid kepada TitikNOL, Minggu (11/11/2018).
Iid merasa resah dan khawatir terhadap kesehatan anaknya. Sebab, lingkungan terganggu oleh dampak adanya stockpile (penyimpanan) batu bara di samping sekolah.
Ia pun mengaku sudah menyampaikan keluhan ini kepada pihak pemilik penyimpanan batu bara tersebut, tapi belum ada respon.
"Saya pernah menyampaikan keluhan ini langsung kepada pemiliknya tapi belum juga diindahkan. Semoga pemerintah segera melakukan penindakan yang tegas karena sangat berdampak buruk terhadap kualitas lingkungan masyarakat" imbuh Iid.
Dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, Ago Juhani Kepala Desa Pamubulan Kecamatan Bayah, membenarkan terkait hal itu.
Kendati demikian, Ago belum mendapatkan laporan adanya keluhan baik dari warga maupun dari orangtua murid di SDN Pamubulan II.
"Iya memang ada stockpile itu, tapi sampai sekarang pemerintah desa belum menerima laporan keluhan dari warga ataupun pihak sekolah dan orangtua murid," ujar Ago Juhani. (Gun/TN3)