LEBAK, TitikNOL - Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakesos) Pemkab Lebak mencium adanya indikasi sejumlah nama pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos RI, diduga double job dengan program Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu).
Kepala Bidang (Kabid) Sosial pada kantor Disnakersos Lebak, Tata Subita mengakui, pihaknya sudah mendapat informasi soal adanya sejumlah nama pendamping dan operator di PKH double job dengan program Jamsosratu.
"Kita sudah mendapat informasi, tapi nanti kita coba kroscek lagi. Coba dikonfrimasi juga korkab di PKHnya," ujar Tata, kemarin.
Terpisah, Iswadi, Kordinator Kabupaten (Korkab) Lebak pada Program Keluarga Harapan (PKH) saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui jika ada pendamping di PKH yang double job dengan program Jamsosratu.
Kendati demikian, ia menegaskan para pendamping di PKH sudah membuat fakta integritas. Maka kata Iswadi, tidak diperbolehkan jika ada pendamping PKH double job dengan program Jamsosratu.
"Ada di SK masing-masing, tidak boleh double job," tukas Iswadi.
Menanggapi hal tersebut, Mamik Selamet, salah sorang aktivis Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) di kabupaten Lebak menilai, adanya dugaan pendamping program yang double job mengindikasikan terjadinya ‘kejahatan' pada rekruitmen pendamping. Sebab kata Mamik, selama ini jelas kerap ditemukan pendamping program double job namun terus berulang.
"Ini artinya informasi adanya lowongan atau rekruitmen pendamping program, hanya bergulir dikalangan atau komunitas mereka saja. Sehingga tidak heran, kalau soal double job terus terulang," ujar Mamik. (Gun/Rif)