Jum`at, 22 November 2024

DKPP Kota Cilegon Temukan Hewan Kurban Berpenyakit

Tim gabungan usai melakukan pemeriksaan hewan kurban di Kota Cilegon. (Foto: TitikNOL)
Tim gabungan usai melakukan pemeriksaan hewan kurban di Kota Cilegon. (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Tim Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon menemukan beberapa penyakit pada hewan kurban seperti sakit mata, gejala flu dan ektoparasit. Hal itu diketahui setelah tim gabungan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban di sejumlah lapak.

"Penyakit-penyakit tersebut sebetulnya tidak membahayakan dan sifatnya tidak menular. Tetapi ya tetap harus waspada saja karena tujuan kita berkurban adalah untuk ibadah, makanya siapkan hewan kurban yang terbaik," kata Fungsional Medik Veteriner pada DKPP Kota Cilegon drh. Dina Safitri , Selasa (11/6/2024).

Dikatakan Dina, mendekati hari raya Idul Adha, jumlah lapak hewan kurban semakin meningkat. Oleh karena itu, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Banten, Balai Pengujian dan Penyidikan Veteriner dan Tim Kesehatan Hewan DKPP Kota Cilegon semakin gencar turun ke sejumlah lapak hewan qurban.

"Dalam kegiatan ini dibagi dalam dua tim pemeriksa kesehatan hewan yang terdiri dari empat dokter hewan dan paramedis. Jumlah lapak yang kita periksa sebanyak 18 lapak. Sedangkan jumlah hewan kurban yang diperiksa sekitar 1.000 ekor lebih yang terdiri dari sapi, kerbau, kambing dan domba," jelasnya.

Berdasarkan pendataan, lanjut Dina, hewan kurban sebagian besar berasal dari Provinsi Lampung, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Dari hasil pengawasan seluruh lapak mempunyai dokumen lengkap berupa SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) dan sertifikat veteriner," ujarnya.

Secara umum, tambah Dina, ternak yang diperiksa dalam keadaan sehat dan sudah vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi/kerbau yang merupakan penyakit disebabkan oleh virus yang biasanya menyerang sapi.

Pihaknya mengimbau kepada para pedagang untuk memperhatikan higiene sanitasi lapak, terutama dengan memperhatikan prinsip kesejahteraan hewan pada lapak seperti tersedianya pakan minum yang cukup, tali leher dengan keadaan nyaman dan hampir semua lapak memiliki atap. (Ardi/TN).

Komentar