PANDEGLANG, TitikNOL - Jajaran Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pandeglang mendukung penuh pembangunan pabrik PT. Mayora yang berlokasi di Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang. Hal itu terungkap saat pihaknya melakukan kunjungan kerja ke lokasi tersebut, Kamis (12/6/2025).
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pandeglang Syamsudin Aliandono mengatakan, dengan adanya pabrik di Kabupaten Pandeglang tentu berpotensi untuk mengurangi angka pengangguran. Kendati demikian, pihaknya menekankan agar PT. Tirta Fresindo Jaya (TFJ) yang merupakan anak perusahaan PT.Mayora supa mengedepankan warga lokal yang bekerja di perusahaan tersebut.
"Mayora ini memang sudah lama ada di Pandeglang sejak 2016 lalu. Tetapi, baru bisa dibangun tahun ini menjadi pabrik, harapan kami terkait rekrutmen pekerja kami meminta minimal 70 persen pekerjanya warga Pandeglang," katanya.
Ia menyebut sudah banyak warga Kabupaten Pandeglang yang menantikan pembangunan pabrik PT Mayora yang berlokasi di Cadasari itu selesai.
"Walaupun saat ini masih berbentuk gudang tetapi pihak mayora ini sudah memberikan kontribusi besar dengan menyalurkan CSR kepada anak yatim dan kegiatan sosial lainnya. Maka dari itu kami meminta supaya mayora di cadasari ini segera selesaikan pembanguan pabriknya karena sudah banyak yang menanti," katanya.
Selain meminta untuk segera merampungkan progres pembanguanan pabrik, anggota DPRD dari komisi I itu bakal berkoordinasi dengan jajaran Pemerintah Darah Kabupaten Pandeglang supaya bisa menjamin tahapan keamanan dan kenyamanan untuk investor.
"Ia kita juga akan koordinasi dengan OPD terkait supaya bisa memberikan kenyamanan dan keamanan, dukungan penuh terhadap investor yang tengah berinvestasi di Kabupaten Pandeglang ini. Karena memang harus kita jaga bersama supaya bisa banyak investor yang datang ke Pandeglang," katanya.
Sementara itu, Head Of Public Relations PT Mayora Intan Rionita Latief mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh untuk menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Kabupaten Pandeglang kurang lebih senilai Rp800 juta dalam satu tahun. Namun, angka tersebut masih belum pasti. Karena, saat ini progres pembanguanan pabrik belum rampung.
"Kita komitmen mulai dari perijinan sampai ke tahapan selanjutnya nanti kita selalu mengedepankan kepentingan lokal dulu. Bahkan, hitung-hitungan kasar secara awal itu untuk PAD yang nanti bakal kita sumbang ke Pemda itu hampur kurang lebih Rp800 juta. Tapi itu baru hitung-hitungan karena kita belum beroperasi dari sisi pabriknya," katanya. (TN)