TANGSEL, TitikNOL - Kekacauan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Banten, khususnya di Tangerang Selatan (Tangsel), kali ini benar-benar mencoreng dunia pendidikan.
Kekacauan tahun ini semakin membuat masyarakat tak percaya lagi soal adanya program sekolah gratis dari pemerintah.
Pasalnya, dengan adanya kekacauan ini, para oknum guru dan sekolah justru menjadikan musibah ini sebagai kesempatan mengais rezeki di ladang empuk untuk melakukan pungli (pungutan liar) di dunia pendidikan.
Salah satunya yang terjadi pada praktek PPDB online rasa offline yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Kota Tangerang Selatan.
Sungguh ironis, dugaan praktek pungli di sekolah tersebut justru menggunakan jasa siswa untuk menjual formulir isian pendaftaran yang ditawarkan kepada calon orang tua siswa. Formulir itu dijual dengan harga Rp3 ribu rupiah per dua lembarnya.
"Ini isian formulir pendaftarannya untuk diisi, ini Rp3 ribu pak," kata salah satu siswa saat menyodorkan lembaran formulir kepada awak media, Selasa (18/6/2019).
Baca juga: Soal PPDB, Pemprov Banten Dinilai Langgar Permendikbud
Tak hanya itu, tawaran untuk mendapatkan bangku sekolah tampak berseliweran sampai menggoda iman. Tawaran Rp5 juta untuk dapat bangku pun dirasakan Ratna (nama samaran) salah satu orang tua calon siswa.
"Sekolah gratis dari mana pak, itu cuma kedok. Saya saat daftar ditawari oleh oknum guru berinisial Y, dia menawarkan kepada saya buat pendaftaran Rp100 ribu. Saat sudah daftar, oknum guru itu minta lagi Rp5 juta, katanya biar gampang masuknya," kata Ratna, Selasa (18/6/2019).
Terpisah, saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan pungli di SMAN 6 Tangsel, Sekretaris Dinas Pendidikan Banten Ujang Rafiudin belum dapat memberikan keterangannya.
Hingga berita ini diturunkan, TitikNOL masih berusaha menanti klarifikasi dari pihak Dinas Pendidikan Propinsi Banten. (Don/TN1).