LEBAK, TitikNOL - Mobil Dinas (Mobdin) milik Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Lebak menabrak pengendara motor Hingga mengalami patah tulang paha kanan di jalan raya Rangkasbitung - Leuwidamar, Jumat (15/7/2016) lalu, sekitar pukul 14.00 WIB usai mengikuti kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) bersama Bupati Lebak di Ciboleger Baduy, Kecamatan Leuwidamar.
Siti Nuralfiah (18) korban yang merupakan warga Kampung Bangkalok, Desa Giri Mukti, Kecamatan Cimarga yang merintih kesakitan karena patah tulang paha langsung dilarikan ke klinik setempat guna mendapatkan pertolongan.
Informasi yang diperoleh, Nuralfiah bersama dua temannya Romi Agus Supriatna (18) serta Etriani (18) mengendarai motor dengan berboncengan tiga usai makan baso di Palangan, Desa Marga Tirta. Mereka lalu hendak pulang, sebelum tak beberapa lama terdengar dari kejauhan sirine iring-iringan bupati dan seluruh mobil pejabat Lebak dari arah Leuwidamar menuju Rangkasbitung dengan kecepatan tinggi.
Mengetahui hal tersebut, kendaraan dari arah berlawanan mencoba berhenti bahkan ada yang menepi, guna memberikan jalan. Namun, salah satu kendaraan yang ditumpangi Rusito kepala BPMPD mencoba mendahului kendaraan rombongan yang di depannya, hingga menyenggol Nuralfiah bersama dua temannya yang sudah berusaha menepi.
“Kami sudah mengetahui kendaraan rombongan pejabat pasti jalannya kencang, maka dari itu temen saya Romi mencoba pelan-pelan sambil menyingkir. Tapi ternyata salah satu kendaraan ada yang keluar rombongan karena berusaha mendahului hingga menabrak saya,” kata Nuralfiah, kepada awak media, Senin (18/7/2016).
Jaja, orangtua korban mengatakan, waktu kejadian anaknya yang mengalami patah tulang tersadar dan melihat dua temannya juga mengalami lecet dan memar-memar pada kaki dan tangannya.
“Bila memang ada itikad baik dan mau bertanggungjawab mengobati anak saya sembuh kami akan terima kejadian ini sebagai musibah. Pejabat pemilik mobil yang menabrak anak saya sudah mengirimkan sopir ke rumah kami,” ujarnya.
Sementara itu, Eman, sopir Kepala BPMPD yang mengaku mewakili atasannya menyatakan, saat kejadian atasannya duduk di belakang dan tidak mengetahui apa-apa karena tertidur. Sayang, kepada awak media, dirinya masih membantah jika kendaraan yang dibawanya tersebut menabrak akibat mendahului rombongan bupati yang ada di depannya.
“Yang benar adalah motor itu yang nabrak mobil yang saya kendarai, karena motor tersebut sangat kencang. Padahal saya posisi ada di barisan rombongan lainnya dengan kata lain saya tidak keluar dari rombongan,” elaknya. (Gun/dd)