SERANG, TitikNOL - Kekeringan yang melanda sejumlah Wilayah di Kabupaten Serang, menyebabkan para penggarap padi merugi lantaran gagal panen.
Dari pantauan TitikNOL, setidaknya ada empat kecamatan di Kabupaten Serang yang terdampak kekeringan, di antaranya Kecamatan Kragilan, Kecamatan Lebak Wangi, Kecamatan Pontang dan Kecamatan Ciruas.
Bahrul Ulum, salah satu petani di Kampung Kadi Karang, Desa Sindang Haur, Kecamatan Ciruas mengatakan, sudah satu bulan lebih sawahnya kering tidak tersiram air.
Bahkan, rigasi yang ia andalkan sebagai sumber utama mengairi sawah, kini mengering dan nampak tidak berguna.
"Sawah di sini kering semua pak, nggak ada air. Ya gimana irigasinya kering," katanya saat ditemui, Senin (5/8/2019).
Ulum hanya bisa pasrah melihat sawah yang luasnya lima hektare dan penuh dengan tanaman padi berumur empat minggu itu, setiap hari semakin mengguning. Sementara tanah yang semakin retak dan mengeras bagaikan aspal mulai ditumbuhi rumput liar.
"Umur padi udah 28 hari, tinggal ada air doang sebenernya mah ini mah. Di cangkul juga kalah cangkulnya sama tanah," ujarnya.
Menurutnya, irigasi yang kering disebabkan oleh bendungan Pamarayan sebagai pusat pengairan tidak dibuka. Ulum pun hanya bisa menggerutu, sebab dari satu hektare padi yang ia tanami harus merogoh kocek Rp5 juta hingga Rp7 juta.
"Denger-denger kalinya (bendungan Pamarayan) di stop lagi nih. Waduh bingung ini, saya beli pupuk sehektare itu biayanya Rp5 sampai Rp7 juta," terangnya.
Ia hanya berharap, pemerintah peduli dengan keluhan para petani yang terancam gagal panen. Karena bagi dirinya, sawah merupakan sumber penghasilan utama untuk menghidupi keluarganya.
"Ya kami cuma butuh air, gimana mau makan kalau enggak panen mah," tukasnya. (Son/Tn1)