SERANG TitikNOL – Kemunculan fenomena supermoon yang diprediksi terjadi pada bulan ini ternyata membawa dampak buruk terhadap cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia. Salah satunya di Banten, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas Satu Serang mewaspadai adanya badai Rob.
Prakirawan BMKG Trian Asmarahadi mengatakan, masyarakat di pesisir Banten utara harus lebih waspada terkena dampak femomena supermoon.
“Masyarakat disekitar pesisir pantai Utara Banten harus tetap waspada dan siaga terhadap peningkatan pasang air laut maksimum yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir Rob, karena kondisi ini dampak dari fenomena bulan ini,” kata Trian, Kamis (04/01/2018).
Trian menjelaskan, fenomena supermoon sendiri diprediksi terjadi pada awal tahun dan di akhir Januari 2018.”Diprediksikan terjadi antara 01 – 04 januari 2018 dan 29 januari – 2 februari 2018. Tentu ini harus diwaspadai angin kencang dan gelombang tinggi,” jelasnya.
Perlu diketahui, mengawali tahun 2018 supermoon akan bisa dinikmati pada 2 januari 2018 dimana bulan akan berada pada jarak terdekatnya dari bumi pada tahun 2018 yaitu sejauh 356.565 km pada pukul 04.48 WIB. Lima jam berikutnya yaitu pukul 09.24 WIB, bulan akan berada dalam puncak fase purnama. Namun demikian, masyarakat juga sudah bisa mulai menikmatinya pada 1 januari 2018 malam.
Adapun supermoon berikutnya akan ditutup pada 30 hingga 31 Januari 2018 nanti. Pada 30 Januari 2018 akan terlihat pukul 16.56 WIB bulan berada di perigee sejarak 358.993 km. Pada 29,5 jam berikutnya yaitu pada 31 Januari 2018 pukul 20.26 WIB, bulan pun berada dalam puncak fase purnamanya.
Kejadian yang disebut juga dengan purnama perigee ini, akan ditutup setelah tiga rangkaian supermoon ini terjadi adalah banyak ditunggu, karena pada saat puncaknya terjadi pula peristiwa gerhana bulan total yang dapat diamati dari seluruh Indonesia dari awal malam hingga tengah malam. Terlebih, peristiwa totalitasnya akan terjadi selama satu jam 16 menit yang menyebabkan bulan akan berwarna merah. (Gat/red)