SERANG, TitikNOL - Keriuhan mewarnai rapat Paripurna Istimewa dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2016 di DPRD Banten, KP3B, Kota Serang, Selasa (16/8/2016). Pasalnya, Gubernur Banten Rano Karno dan seluruh pimpinan DPRD belum juga hadir saat Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraannya. Alhasil, mereka disoraki anggota dewan dan tamu undangan.
Pantauan TitikNOL, Rapat Paripurna Istimewa HUT Ke-71 RI di Gedung DPR MPR, Jakarta, sudah dimulai sekitar pukul 09:00 WIB dan ditayangkan melalui layar proyektor dalam ruang paripurna. Saat itu, sebagian besar anggota DPRD sudah duduk di tempatnya masing-masing begitupun dengan hadirin tamu undangan. Namun, Rano Karno dan pimpinan dewan belum tampak hadir.
Puluhan anggota dewan mulai riuh begitu Presiden Jokowi mulai membacakan pidato kenegaraannya sekitar pukul 09.30 WIB. Tak pelak, sidang paripurna yang sejatinya belum dibuka itupun kian gaduh.
"Pimpinan mana pimpinan ?," ujar salah seorang anggota dewan melalui pengeras suara.
Anggota dewan lainnya menyampaikan sindiran.
"Pimpinan dewan, kerja kerja. Pimpinan masih sarapan!," cetus Heri Rumawatin, anggota dewan dari Fraksi Demokrat.
Keriuhan kian menjadi saat tayangan pidato presiden tiba-tiba dimatikan.
"Lanjut lanjut! Kok dimatiin.
Pidato presiden kok dimatiin. Woy woy," cetus salah seorang anggota dewan.
"Kita ini mendengarkan pidato presiden!," tukas anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana.
Disaat bersamaan, rombongan Gubernur Banten Rano Karno, bersama Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah dan pimpinan dewan lainnya beserta Muspida. Sorakan anggota dewan dan pengunjung sidang pun mengiringi kedatangan Muspida.
"Huuuuu," sorak para anggota dewan.
Namun, hal itu tak berlangsung lama karena MC mengambil alih untuk dimulainya sidang paripurna.(Kuk/quy)