CILEGON, TitikNOL - Untuk menekan harga beras medium di pasaran yang semakin tidak terkendali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cilegon bekerjasama dengan Badan Usaha Logistik (Bulog) Sub Drive Serang - Cilegon akan menggelar operasi pasar. Namun, dalam operasi pasar kali ini Bulog tidak menjualnya langsung ke masyarakat, akan tetapi melalui pedagang beras yang sudah ditunjuk.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cilegon, Tb Dikrie Maulawardhana mengatakan pihaknya sudah menunjuk beberapa pedagang di Pasar Baru Merak, Pasar Blok F dan Pasar Kranggot untuk menjual beras medium dari Bulog tersebut.
"Para pedagang beras dari Pasar Baru Merak, Blok F dan Kranggot sudah kita kumpulkan terkait operasi pasar ini. Beberapa pedagang mengaku siap mengambil beras di Bulog sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing," ujar Tb Dikrie saat ditemui di ruang kerjanya, Senin ( 3/12/2018).
Dikrie mengungkapkan, pedagang yang ditunjuk itu nantinya membeli beras medium dari Bulog dengan Rp 8.300 per kilogram, dan menjualnya harus dibawah HET (Harga Eceran Tertinggi) yakni Rp 9.450 per kilogram.
Beras yang akan yang dibeli pedagang dari Bulog itu adalah beras medium asal Vietnam. Bahkan, para pedagang juga diperbolehkan untuk mengoplos beras Vietnam tersebut dengan beras lokal.
"Pedagang boleh mengoblos beras Vietnam itu dengan beras lokal, aturannya ada," jelasnya.
Menurut Dikrie, operasi pasar melalui pedagang ini dilakukan untuk menekan harga beras medium agar tetap sesuai dengan HET.
"Saya akui harga beras medium di Cilegon itu memang tertinggi di Banten, maka dengan itu kita lakukan operasi pasar supaya harganya bisa ditekan," katanya. (Ardi/TN3)