SERANG, TitikNOL - Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, masih terkapar di RS Sari Asih Serang, akibat ditusuk oleh perempuan berhijab saat melakukan pengamanan terhadap Menkopolkam Wiranto.
Diketahui, pelaku penusukan tersebut dilakukan oleh pasangan suami istri yang bukan warga Pandeglang. Keduanya diringkus pihak kepolisian pasca melakukan aksinya.
Adapun kedua pelaku tersebut yaitu FA (21) warga kelahiran Berebes dan SA (31) alias Abu Rara warga kelahiran Medan. Keduanya hanya mengontrak di Kampung Sawah, Desa Memes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.
Kapolsek Menes Kompol Dariyanto mengatakan, bahwa yang menyerang dan melakukan tusukan terhadap dirinya hanya dilakukan oleh FA dengan menggunakan senjata tajam berupa belati.
"Yang laki-laki nyerang pak Wiranto dan yang Perempuan nyerang saya. Menyerangnya ke pak Wiranto dulu. Posisi saya berhadapan dengan pak Wiranto," katanya saat ditemui di RS Sari Asih Serang, Jumat, (11/10/2019).
Ia menuturkan, aksi penusukan terhadap dirinya merupakan pelampiasan dari FA yang tidak dapat melukai Menkopolkam Wiranto. Akibatnya, FA kesal dan membabi buta hingga lima kali menancapkan belati ke tubuhnya.
"Yang luka itu di punggung saya, terus di depan saya ada 4 pak yaitu lengan tangan kanan, dada, dibahu kiri, ini dekat sikut," ujarnya.
Baca juga: Kapolsek Menes Ceritakan Kronologis Penusukan Menkopolkam Wiranto
Namun ia mengaku kondisinya semakin membaik setelah mendapatkan perawatan secara intensif oleh medis.
"Udah lebih baik dari yang kemarin," ungkapnya.
Sementara itu, Humas RS Sari Asih Serang Agus Ramdani mengatakan, Kapolsek Menes tiba di RS Sari Asih Serang sejak malam kemarin ba'da magrib.
Ia menuturkan, setelah mendapatkan rujukan dari RSU Berkah Pandeglang, Kompol Dariyanto langsung mendapatkan perawatan secara intensif oleh dokter bedah.
Agus juga memastikan, bahwa saat ini Kompol Dariyanto dalam kondisi baik dan tinggal menunggu pemulihan untuk dibawa pulang oleh keluarganya.
"Di sini masuk kemarin malam dan langsung kami tangani, dokter bedah yang menangani. Kalau penanganan khusus iya, karena luka kan. Dijait di RS sebelumnya, disini hanya pemulihan. Nggak ada racun," singkatnya. (Son/TN1)