LEBAK, TitikNOL – Aksi protes warga terhadap aktivitas kendaraan milik PT Cemindo Gemilang terus berlanjut. Warga yang kesal karena mobil pengakut material semen masih menjalankan aktivitasnya, akhirnya mendatangi lokasi tambang di blok Quarry di Pamubulan, Kecamatan Bayah.
Sempat bersitegang, aksi yang dikawal oleh pihak kepolisian itu akhirnya membuahkan kesepakatan. Keinginan warga yang menghentikan paksa aktivitas kendaraan akhirnya dipenuhi oleh pihak perusahaan.
Truk pengangkut material semen yang awalnya masih menjalankan aktivitas pengangkutan akhirnya dihentikan paksa dan keluar dari lokasi tambang dengan kawalan warga dan aparat kepolisian.
"Kita meminta agar tidak ada kendaraan melakukan pengangakutan clay yang melintas di jalan nasional. Penghentian dilakukan karena warga kesal dan merasa terganggu dengan suara bising karena aktivitas tambang,” ujar Didin, salah satu warga yang ikut dalam aksi itu.
Baca juga : Lagi, Warga Hentikan Paksa Kendaraan PT Cemindo Gemilang
Didin mengaku, jalan menjadi rusak akibat mobilitas kendaraan besar. Kondisi saat ini jalan menjadi licin dan berlumpur, karena telah turun hujan.
“Semalam turun hujan dan jalan jadi licin bercampur tanah, sering terjadi kecelakaan. Kalau enggak hujan, debu berterbangan sehingga warga juga sangat terganggu kesehatannya," tambahnya.
Informasi yang diperoleh, Minggu ((9/4/2017) ini sejumlah warga yang melakukan aksi protes masih melakukan negosiasi dengan pihak PT Cemindo Gemilang. (Gun/red)