Ikatan Keluarga Madura Cilegon Gelar Acara Maulid Nabi dan Tradisi Sajian

Ketua IKAMA Cilegon , Ahmad Mosoddik saat memberikan sambutan dalam acara Maulid Nabi di Islamic Center Masjid Agung Nurul Ikhlas Cilegon , Jumat (22/11/2019) malam. (Istimewa).
Ketua IKAMA Cilegon , Ahmad Mosoddik saat memberikan sambutan dalam acara Maulid Nabi di Islamic Center Masjid Agung Nurul Ikhlas Cilegon , Jumat (22/11/2019) malam. (Istimewa).
CILEGON, TitikNOL - DPC Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) Cilegon, menggelar perayaan Maulid Nabi di Islamic Center Masjid Agung Nurul Ikhlas Cilegon, Jumat (22/11/2019) malam.

Sekitar 1.500 orang warga Madura yang ada di perantauan, antusias merayakan Maulid Nabi dengan khas Madura.

Selain sebagai bentuk cinta dan rasa syukur akan kelahiran Nabi Muhammad SAW, perayaan Maulid Nabi ini juga tujuannya untuk memupuk kebersamaan warga Madura di perantauan yang ada di Banten, khususnya Cilegon.

Tidak hanya diisi dengan tausiyah, tradisi sajian khas Madura juga digelar sehingga membuat suasana perayaan Maulid Nabi semakin meriah.

Ada yang unik dalam tradisi sajian ini. Pihak panitia menyediakan 17 macam buah-buahan lalu digantung dengan seutas tali yang nantinya akan dibagikan kepada warga yang hadir.

"Tradisi sajian di Maulid Nabi ini harus ada buah-buahanya minimal 17 macam. Filosofinya itu walaupun usahanya satu tapi sumber dari mana-mana," ungkap Ketua IKAMA Cilegon Ahmad Mosoddik, melalui siaran persnya yang diterima Titiknol.co.id.

Tidak hanya menyediakan 17 macam buah-buahan, panitia juga menggantungkan uang, sarung dan barang-barang lainnya untuk diperebutkan oleh jamaah hadir dalam acara Maulid Nabi tersebut.

"Uang, sarung dan barang-barang lainnya yang digantung itu untuk sodakoh kepada jamaah yang hadir dengan cara diperebutkan," kata Mosoddik.

"Sekali lagi saya katakan, salah satu tujuan acara ini adalah untuk memupuk kebersamaan warga Madura yang ada di Banten, perantauan. Jadi walaupun nggak bisa pulang, tapi bisa kumpul bersama-bersama di momen perayaan Maulid Nabi ini," ungkapnya. (Ardi/TN1).
Komentar