SERANG, TitikNOL - Sepatu kulit berwana cokat menjadi saksi bisu kisah cinta Arneta Fauzia (41), korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air untuk sang suami yang ada di Kalimantan.
Menurut cerita Yuyu, sang Asisten Rumah Tangga (ART) korban, majikannya itu terbang ke Pontianak untuk bertemu suaminya yang kerja. Bahkan, korban sempat melontarkan kata-kata perpisahan dan tidak akan pernah kembali.
Dari Serang, korban berangkat bersama tiga anaknya yakni Fao Nuntius Zai, Zurisya Zuar Zai dan Umbu Kristin Zai.
Sebelum berangkat, korban sempat membelikan kado untuk suaminya berupa sepatu seharga Rp500 ribu dan sebuah jam tangan seharga Rp5 juta. Namun, sepatu yang masih terbungkus rapi tidak terbawa. Hal itu menjadi kenangan berharga bagi Yuyu, dalam mengenang kisah hidup kecintaan majikannya terhadap suami.
"Beli sepatu buat suaminya nggak dibawa tuh ketinggalan, Rp500 ribu. Jam dibawa yah, Rp5 juta jam dibawa. Sepatu buat bapaknya. Ini kayaknya lupa nggak dibawa, lupa benar. Tadinya mau dibawa," katanya kepada wartawan, Senin (11/1/2021).
Menurut Yuyu, pembelian kado itu semata-mata rasa khawatir dari sang majikan terhadap suaminya yang giat bekerja dan luput belanja untuk keperluan pribadinya.
"Sepatu bapak si Fao Rp500 ribu. Nggak punya sepatu kerja, katanya," ungkapnya.
Selain itu, barang yang tersisa peninggalan korban adalah baju dan foto-foto keluarga. Barang-barang itu memang sengaja tidak dibawa karena tidak tertampung di koper.
"Tuh bajunya bagus-bagus. Nggak separuh doang. Itu sepedanya, beli sepeda anaknya. Dia mah kalau ada uang royal ke anaknya, apa saja dibeli dia mah," terangnya.
Ia menuturkan, berpindahnya majikannya berdomisili dari Serang ke Kalimantan untuk keperluan bisnis. Terlebih, pekerjaan suaminya ada di Kalimantan.
"Iya katanya ada bisnis gitu. Kerjaan katanya. Yang kecil belum sekolah. Namanya musibah ya," tuturnya. (Son/TN1)