Ini Kronologis Aksi Keji Stenley kepada Istri dan Dua Anaknya

Pejabat Provinsi Banten dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana tengah menjenguk korban. (Foto: TitikNOL)
Pejabat Provinsi Banten dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana tengah menjenguk korban. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL – Kondisi Diah (38) dan dua anaknya Marcel (7) serta April (5), korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya sendiri bernama Stanley, menceritakan kronologis kejadian saat aksi brutal suaminya terjadi.

Ditemui di salah satu ruangan di RS Drajat Prawiranegara Serang, Selasa (19/9/2017) siang, Diah menjelaskan jika suaminya baru saja pulang dari Jakarta usai bekerja. Pelaku tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Karena kondisi lelah, pelaku langsung tidur.

"Dia habis pulang dari Jakarta pagi itu, sepertinya kecapaian dan langsung tidur di kamar," kata Diah.

Menurut Diah, saat itu kedua anaknya sedang bermain di depan rumahnya. Namun secara tidak sengaja, Stanley yang saat itu sedang tertidur merasa terganggu dan kemudian terbangun.

Saat bangun lanjut Diah, Stamley langsung marah dan memukul anaknya dengan menggunakan palu hingga mengalami luka. "Saya kaget juga kenapa bisa marah sampai memukul kaya gitu," ungkapnya.

Baca juga: Kondisi Kejiwaan Pelaku Penganiaya Istri dan Dua Anaknya Normal

Ditanya soal kondisi kedua anaknya, Diah mengaku jika keduanya masih mendapatkan perawatan intensif. Diah pun memiliki kekhawatiran jika prilaku suaminya bisa berdampak traumatik kepada anak-anaknya.

"Saya takut, apalagi anak saya takut trauma. Bagaimana atuh. Saat ini, kalau makan sedikit yah gini meringik saja. Kasian saya mas," tukasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada hasil tes kesehatan korban dari pihak rumah sakit atau dokter yang menangani kondisi korban.

Pantauan di rumah sakit, sejumlah pejabat Provinsi Banten dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) tengah menjenguk korban. (Gat/red)

Komentar