Selasa, 11 Februari 2025

Ini Usulan Aktivis 98 Pasca Pemilu Serentak 2019

Ketua Presidium JARI 98, Willy Prakarsa (tengah). (Foto: TitikNOL)
Ketua Presidium JARI 98, Willy Prakarsa (tengah). (Foto: TitikNOL)

TANGSEL, TitikNOL - Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (JARI 98) berpendapat pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) Presiden pada 2024 mendatang agar dikembalikan melalui lembaga perwakilan.

Pasalnya, pasca gelaran Pemilu serentak 2019, pemilihan secara berjenjang melalui lembaga perwakilan itu dinilai dapat menjadi solusi agar bisa memberikan penghematan anggaran negara.

Ketua Presidium JARI 98, Willy Prakarsa, kepada TitikNOL menyampaikan, pelaksanaan Pemilu serentak 2019, selain pemborosan anggaran negara, rentetan persoalan yang terkesan amburadul pun menciderai dalam pesta demokrasi di Indonesia.

Menurut Willy, mengembalikannya Pilpres 2024 mendatang melalui lembaga perwakilan tersebut, dinilai telah sesuai dengan Pancasila pada Sila keempat, bahwa mengambil hikmah yang bijaksana melalui musyarawah, mufakat, melalui perwakilan.

"Pilpres dan Pileg 2019 sungguh sangat melelahkan. Ke depannya negara harus persiapkan dan mengembalikan Pilpres lewat pemilihan yang dipilih oleh anggota DPR/MPR RI, itu demi meminimalisir anggaran dan juga jauh lebih bermartabat. Sesuai Sila ke empat bahwa mengambil hikmah yang bijaksana melalui musyarawah, mufakat, melalui perwakilan," tutur Willy Prakarsa, Jum'at (24/5/2019).

Kendati demikian, pasca penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019, pihaknya berharap adanya rekonsiliasi nasional antara Jokowi dan Prabowo. Dorongan rekonsiliasi itu, kata Willy, agar meredamkan suasana pasca demosntrasi 21-22 Mei 2019.

"Badai telah berlalu, kini saatnya rekonsiliasi nasional antara Jokowi dan Prabowo. Soal kalah dan menang dalam berkompetisi adalah hal yang biasa, walaupun di jantung ada sedikit kesan sewotnya. Pasca rusuh kemarin bikin gemas para aktivis’98, soal adanya preman bayaran bertatto yang menjadi perusuh dari luar Jakarta," katanya.

Meski pelaksanaan pesta demokrasi telah dilaksanakan secara serentak pada 17 April 2019 lalu, hal itu tak membuat JARI 98 melupakan jasa TNI-Polri yang dianggap sebagai suksesor pengamanan pemilu serentak.

“Ucapkan terimakasih kepada Panglima TNI dan Kapolri beserta jajaran yang telah sukses melalui ujianNYA melalui insiden 21-22 Mei 2019. JARI 98 beserta keluarga besar mengucapkan turut berlangsungkawa atas wafatnya 7 orang dalam insiden tersebut," jelas Willy Prakarsa. (Don/TN1).

Komentar