CILEGON, TitikNOL - Menggunakan teknologi komunikasi MiChat memang dapat membantu memudahkan suatu urusan. Tak hanya untuk tujuan baik, kini dunia prostitusi pun memanfaatkan teknologi tersebut.
Praktik prostitusi Pekerja Seks Komersial (PSK) menggunakan aplikasi MiChat kini semakin marak di Kota Cilegon.
Berdasarkan penelusuran, para PSK yang menjajakan jasa prostitusi menggunakan aplikasi MiChat tersebut memasang tarif bervariasi mulai Rp400.000 sampai Rp1.500.000 untuk sekali kencan.
Untuk transaksinya, ada yang langsung bayar (cash) saat bertemu di lokasi kencan dan ada juga yang meminta transfer uang tanda jadi atau DP terlebih dahulu kepada lelaki hidung belang.
Para PSK juga menjamin uang DP akan dikembalikan utuh atau dibatalkan bookingnya, jika foto yang mereka tampilkan itu tidak sesuai dengan aslinya.
"Mereka (PSK-red) siap mengembalikan uang DP atau membatalkan booking jika foto dengan aslinya berbeda. Jadi itu jaminannya kepada lelaki hidung belang," kata salah seorang lelaki hidung yang tidak mau disebutkan namanya kepada Titiknol, Kamis (14/5/2020).
Setelah proses negosiasi tarif sudah deal, para PSK juga sudah menentukan tempat atau hotel sendiri sebagai lokasi kencan.
"Kebanyakan mereka (PSK) yang di MiChat itu standby di hotel - hotel bintang," ungkapnya.
Perlu diketahui, PSK yang menjajakan diri via MiChat tersebut ada yang melalui mucikari dan ada yang tidak.
"Jadi kalau yang pake DP itu biasanya pake mucikari. Nah kalo yang langsung cash itu mandiri, tanpa mucikari," bebernya. (Ardi/TN1).