CILEGON, TitikNOL - Menjelang peringatan HUT RI ke 74, Kodim 0623 Cilegon menggelar silaturahmi dengan para ulama dan umaro. Silaturahmi itu untuk mengingatkan tentang perjuangan kemerdekaan yang diisi oleh para ulama.
Zaman dulu, Banten secara umum dan khususnya Cilegon adalah tanah para jawara dan ulama. Peristiwa perlawanan rakyat di Cilegon dimotori oleh para ulama yang melawan penjajah.
Dandim 0623 Cilegon, Letkol (Arm) Rico Ricardo Sirait mengatakan, tahun 1888 perlawanam rakyat Banten terhadap penjajah dibuktikan dengan pemberontakan. Mereka melakukan perlawanan jauh sebelum hari kemerdekaan tiba.
"Tahun 1888 titik pusat perjuangan rakyat Banten adanya di Cilegon, bagaimana ulama bisa mempersatukan rakyat bagaimana waktu itu dalam keadaan sulit pascameletusnya gunung Krakatau ditambah kebijakan penjajah Belanda," jelasnya, Selasa (6/8/2019).
Semangat perlawanan itu, kemudian menimbulkan benih-benih perlawanan rakyat terhadap penjajah kala itu di berbagai wilayah di Banten. Pemberontakan rakyat terhadap penjajah di Cilegon kemudian disebut peristiwa Geger Cilegon.
"Saat sekarang kita sedang mengisi kemerdekaan dan membangun negara kita, kiranya para ulama juga turut serata mendorong kemerdekaan saat ini," ungkapnya.
Kodim Cilegon sengaja mengadakan acara ini untuk mengingatkan kembali arti kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para ulama.
Dengan begitu, warga Cilegon dapat lebih menghargai perjuangan para ulama dengan ikut mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.(Ardi/TN1).