SERANG, TitikNOL – Angka pengangguran di Banten menjadi polemik, pasalnya Banten meraih peringkat pertama tingkat nasional sebanyak 8,11 persen di atas Jawa Barat.
Tingginya angka pengangguran tersebut disumbang oleh 8 Kabupaten kota yang ada di wilayah Provinsi Banten.
Ironisnya, penyumbang terbesarnya dari tiga daerah Kabupaten Kota yang memiliki Banyak Industri di antaranya Kabupaten Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Tangerang.
“Kabupaten Serang 10,65 persen, Kota Cilegon 9,68 persen dan Kabupaten Tangerang 8,91 persen,” data BPS Provinsi Banten.
Menanggapi hal demikian, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsakertrans) Provinsi Banten Al Hamidi mengatakan, perlu adanya peningkatan sinergitas yang lebih serius antara pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota.
Lanjut Al Hamidi, tingginya angka pengangguran di Banten bukan hanya tugas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, melainkan tugas bersama antara pemerintah Kabupaten Kota dengan Pemprov Banten.
Bahkan Al Hamidi juga mengatakan, jika Pemerintah Kabupaten Kota dan Provinsi Tidak serius meningkatkan sinergitasnya mengatasi tingginya angka pengangguran, tahun depan angka pengangguran Banten diperkirakan tetap menjadi peringkat pertama.
“Inikan sebetulnya sudah ada sinergitas, tiga kabupaten kota itu dari wilayah industru ada apa dengan itu? nah secara bersama-sama kita mengentaskan pengangguran, Gubernur, walikota Bupati,” katanya kepada TitikNOL, Serang, Senin (11/11/2019).
Meski tertinggi tingkat nasional, Al Hamidi mengakui angka pengangguran di Banten terus mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir beriringan dengan Kabupaten Kota.
“Kalau kita melihat tiga tahun ini pengangguran menurun tapi tetap peringkat pertama, kabupaten kota juga sama menurun, perlu ada program untuk mengentaskan pengangguran itu dari kabupaten kota, seperti kabupaten kota membuat tim terpadu,” tukasnya. (Lib/TN1)