SERANG, TitikNOL - Penyebaran virus covid19 di Kota Serang berdampak pada sektor ekonomi, khususnya kepada para pelaku usaha di Pasar Induk Rau, Kota Serang. Sejumlah lapak pedagang gulung tikar lantaran tidak bisa melanjutkan pembayaran sewa.
Berdasarkan data dari UPT Pasar Induk Rau Kota Serang, selama covid19 menyebar ke wilayah Ibu Kota Provinsi Banten itu, setidaknya ada 10 hingga 15 lapak pedagang yang gulung tikar dari 1.000 lebih kios yang ada.
"10 sampai 15 dari total 1.000 kios lapak tutup, mereka tidak bisa melanjutkan pembayaran sewa," kata Kepala UPT Pasar Rau Muhammad Zen, Kamis (17/9/2020).
Menurut Zen, berdasarkan data yang ada, pedagang pakaian yang mendominasi gulung tikar lantaran mengeluhkan pendapatannya yang anjlok.
"Rata-rata pedagang pakaian, karena mereka mengeluh terus ditambah kondisi Covid19 ini," ungkapnya.
Zen mengaku sudah melakukan survei kepada para pedagang, soal kondisi jumlah pengunjung selama pandemi covid19 ini. Terlebih saat ini Kota Serang sudah menerapkan PSBB.
"Pedagang disurvei memang ada pengurangan (Jumlah pengunjung/pembeli). Padahal bahannya ada (stok sembako/sayur-sayuran). Pengurangannya karena daya belinya kurang," jelasnya.
Sementara itu, Amin, salah satu pedagang pakaian mengaku mengalami penurunan omset hingga 80 persen dari biasanya. Ia mengaku sangat kesusahan menjual pakaian karena kondisi pandemi Covid19 ini.
"Turunnya parah mas, biasanya sehari bisa menjual 10 potong lebih, sekarang mana bisa susah jualnya. Anjlok lah 80 persen omset kami," kata Amin.
Amin berharap, kondisi covid19 ini segera berakhir dan pemerintahan segera bisa menemukan vaksin untuk menyembuhkan pasien positif covid19.
"Ya pengennya mah cepet ketemu vaksinnya cepet normal lagi bisa jualan lagi," tukasnya. (Gat/TN1)