LEBAK, TitikNOL - Unit Pelaksana Tugas (UPT) TPSA Cihara angkat bicara atas polemik bau busuk yang timbul dari tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Srilayung, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak.
Kepala UPT TPSA Cihara Ade firdaus mengatakan, akar permasalahan sebetulnya bukan hanya dari alat berat yang rusak. Akan tetapi, kurangnya optimalisasi pengelolaan sampah di TPSA tersebut.
"Kurang optimalnya TPSA Cihara karena terbatasnya alat sarana prasarana," kata Ade kepada Titiknol, Selasa (30/10/2018).
Baca juga: Bau Busuk TPSA Srilayung Akibat Alat Berat Rusak
Kendati demikian, pihaknya mengaku sudah menyampaikan beberapa akar permasalahan tersebut kepada dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak. Salah satunya, dengan mengajukan alat pengolahan limbah untuk dipilah dan untuk pembuatan kompos.
"Kita sudah tentukan 5 titik di Binuangeun, Malingping, Cihara, Sukahujan, Panggarangan dan di Desa Pondok Panjang," ujarnya.
Ade juga berharap kepada Pemkab Lebak segera memperbaiki kondisi TPSA Srilayung agar tidak berdampak negatif bagi masyarakat sekitar.
"Ada perbaikan untuk pengelolaan TPSA Cihara, supaya tahun dengan bisa berfungsi sebagaiman mestinya," harapnya. (Tolib/TN3)