Senin, 23 Desember 2024

Kemenhub: Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Layanan Penyeberangan selama Nataru

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi saat memberikan keterangan kepada wartawan di Pelabuhan Merak. (Istimewa)
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi saat memberikan keterangan kepada wartawan di Pelabuhan Merak. (Istimewa)

MERAK,TitikNOL - Memasuki H-2 Natal 2024, trafik penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya terpantau ramai lancar. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menegaskan pentingnya koordinasi yang solid untuk memastikan kelancaran layanan penyeberangan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi, menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan evaluasi bersama seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kesiapan layanan.

“Ini adalah bentuk nyata upaya pemerintah melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Pengaturan lintas pelabuhan dan kendaraan telah kami siapkan untuk memberikan kenyamanan serta mengantisipasi antrian,” ungkapnya, Senin (23/12/2024).

Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam pada H-3 (22 Desember 2024 pukul 00.00 hingga 23.59 WIB), tercatat 32 kapal beroperasi dengan realisasi: total penumpang 45.644 orang atau turun 25% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 60.553 orang.

Diikuti kendaraan roda dua 1.563 unit atau turun 37% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 2.486 unit. Kendaraan roda empat sebanyak 5.185 unit atau turun 30% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 7.428 unit.

Total kendaraan sebanyak 10.121 unit atau turun 27% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 13.891 unit.

Adapun total penumpang dari Jawa ke Sumatera mulai dari H-7 hingga H-3 sebanyak 205.777 orang atau turun 23% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 268.871 orang. Lalu, total kendaraan dari Jawa ke Sumatera sebanyak 48.758 unit atau turun 23% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 63.249 unit.

Sebaliknya, berdasarkan data Posko Bakauheni selama 24 jam pada H-3 (22 Desember 2024 pukul 00.00 hingga 23.59 WIB), tercatat 32 kapal beroperasi dengan realisasi: total penumpang sebanyak 41.477 orang atau turun 4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 43.007 orang.

Diikuti kendaraan roda dua sebanyak 1.264 unit atau naik 51% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 836 unit. Diikuti kendaraan roda empat sebanyak 4.555 unit atau turun 13% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 5.230 unit. Sehingga total kendaraan sebanyak 9.659 unit, naik 2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 9.473 unit.

Selanjutnya, trafik kumulatif H-7 hingga H-3 untuk total penumpang dari Sumatera ke Jawa sebanyak 163.453 orang atau turun 8% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 177.737 orang. Diikuti total kendaraan dari Sumatera ke Jawa: 39.129 unit, turun 7% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 41.903 unit.

Wakil Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Yossianis Maricano, menyatakan kesiapan ASDP untuk memastikan operasional tetap lancar.

“Kami menyambut dengan hangat pengguna jasa dan memastikan kelancaran arus penyeberangan. ASDP akan terus berkoordinasi dengan stakeholder untuk memantau trafik dan memastikan kenyamanan serta keselamatan pengguna jasa,” ujarnya.

Sebelumya, puncak arus mudik Natal 2024 diprediksi terjadi pada 22-23 Desember. Dengan demikian, ASDP bersama stakeholder masih mewaspadai peningkatan jumlah pengguna jasa pada hari Senin ini.

ASDP juga mengimbau pengguna jasa untuk mematuhi arahan petugas, terutama jika terjadi cuaca ekstrem.

“Keselamatan menjadi prioritas utama kami. Mari bersama-sama menjaga kelancaran dan kenyamanan perjalanan libur Nataru ini,” ujarnya menambahkan.

Sebelumnya Korlantas Polri memperkirakan peningkatan arus kendaraan sebesar 2,8% dibandingkan tahun lalu. Sebagai langkah antisipasi, dua strategi utama akan diterapkan, yakni delaying system dan sharing pelabuhan. Strategi ini diatur dalam Surat Keputusan Bersama antara Kementerian Perhubungan dan Polri untuk memastikan distribusi arus kendaraan yang lebih efektif.

Delaying system akan mengatur penampungan sementara kendaraan di buffer zone seperti rest area KM 43 dan KM 68 tol Tangerang-Merak, sementara pembagian pelabuhan akan diarahkan berdasarkan golongan kendaraan. Adapun pelabuhan perbantuan yang dioperasikan untuk memecah kepadatan kendaraan pada periode Nataru ini adalah Pelabuhan Ciwandan, Banten dan juga Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) yang melayani angkutan barang. (Ardi/TN)

Komentar