LEBAK, TitikNOL - PT Cemindo Gemilang diduga kembali membuang limbah cair ke Kali Cibayawak, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Padahal, beberapa waktu yang lalu, perusahaan pengelola pabrik Semen Merah Putih itu baru saja digugat oleh warga setempat atas insiden serupa.
Informasi yang diperoleh TitikNOL, dugaan pembuangan limbah cair ini pertama kali diketahui oleh salah satu warga Desa Damarsari. Warga tersebut curiga lantaran air di aliran Kali Cibayawak warnanya berubah menjadi hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap.
"Iya, itu kan ada saluran lewat ke belakang rumah saya. Pas saya periksa ke belakang rumah, saya lihat dari atas aliran airnya berubah jadi warna hitam," kata Deni, warga Desa Damarsari kepada TitikNOL, Jumat (26/10/2018).
Dikatakan Deni, air di aliran Kali Cibayawak itu baru terlihat hitam pekat setelah hujan mengguyur tempatnya sekira pukul 17.00 WIB. Ia pun semakin meyakini jika penyebab itu bermuara dari saluran pembuangan air atau drainase pabrik Semen Merah Putih milik PT Cemindo Gemilang.
"Waktu hujan turun sih enggak kelihatan hitam airnya. Pas sudah hujan, airnya berwarna hitam dan ada baunya. Pastinya itu dari drainase pembuangan limbah pabrik semen itu," terang Deni.
Deni juga menyatakan, dugaan pembuangan limbah ke aliran Kali Cibayawak hingga kini sudah terjadi sebanyak tiga kali. Bahkan, saat kejadian yang kedua, sekelompok pembudidaya ikan di desanya, kata Deni, merasa dirugikan lantaran banyak ikan yang mati akibat ulah yang diduga berasal dari pabrik Semen Merah Putih milik PT Cemindo Gemilang tersebut.
"Sudah tiga kali, waktu yang kedua ikan pada mati. Yang ketiga ini sore tadi, airnya yang mengalir ke saluran pembuangan berwarna hitam. Kalau dibuang ke saluran, ya air berwarna hitam itu ngalirnya ke kali Cibayawak lah," ketus Deni dengan nada keras.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan belum mendapatkan konfirmasi dari pihak manajemen PT Cemindo Gemilang atas dugaan tersebut. Pesan singkat dan panggilan yang dikirimkan TitikNOL kepada Humas PT Cemindo Gemilang Sigit Indrayana juga belum direspons. (Gun/TN3)