CILEGON, TitikNOL - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerjasama dengan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cilegon, membongkar ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di sepanjang jalan masuk dan Sub Terminal Pasar Kranggot. Para pedagang hanya bisa pasrah saat petugas melakukan pembongkaran lapak mereka.
Penertibkan PKL yang biasa berjualan di sepanjang jalan masuk dan Sub Terminal Kranggot, dilakukan karena keberadaannya sering menyebabkan kemacetan kendaraan pengunjung Pasar Kranggot.
"Ini sebenarnya untuk penataan supaya pedagang menempati hanggar yang telah kita sediakan. Hanggar itu sudah dua tahun kosong akibat pedagang tidak mau menempati," kata Sekretaris Disperindag Kota Cilegon, Bayu Panatagama, Kamis (15/8/2019).
Dijelaskan Bayu, dari 4 hanggar yang ada di Pasar Kranggot, hanya 2 hanggar saja yang sudah ditempati para pedagang. Sementara 2 hanggar lainnya masih kosong karena tidak ada pedagang yang menempati.
"Hanggar 1 dan 2 kan sudah penuh, terus hanggar 3 dan 4 masih kosong. Nah sekitar 300 an pedagang yang kita tertibkan ini supaya menempati hanggar 3 dan 4 yang masih kosong itu," jelasnya.
Selain untuk penataan kata Bayu, banyak pedagang yang berjualan di dalam merasa dirugikan dengan keberadaan pedagang yang berjualan di luar tersebut.
"Jadi para pedagang yang berjualan di dalam mengeluh karena banyak pembeli belanja ke pedagang yang ada di luar. Makanya biar sama-sama adil mereka (pedagang luar) kita tata supaya berjualan di hanggar telah yang sediakan," jelas Bayu.
"Kemudian kita bersama dengan Dishub juga ingin memfungsikan kembali Sub Terminal. Dengan demikian, hanggar akam terisi, Sub Terminal juga berjalan dengan baik dan retribusi akan meningkat," tutupnya. (Ardi/TN1).