SERANG, TitikNOL- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), melakukan aksi unjukrasa terkait pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) yang dilakukan Gubenur Banten Wahidin Halim.
Dalam aksinya, mahasiswa melemparkan telur busuk ke gedung DPRD Banten. Aksi itu dilakukan sebagai simbol busuknya kinerja DPRD Provinsi Banten dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.
Para mahasiswa itu menilai, DPRD yang menjadi representasi dari wakil rakyat terkesan diam dan minim menggunakan hak interpelasinya. Sehingga, hal ini menjadi buta fungsi sebagaimana tugasnya dalam hal mengawasi.
"Kami menyatakan mosi tidak percaya dengan Legislatif yang saat ini gagal dalam melakukan tugasnya dalam mengawal aset Banten yakni Bank Banten. Kami tidak puas dengan kinerja legislatif yang seperti buta fungsi dalam menjalankan tugas," kata Koordinator Aksi Ari Opanda, Kamis (11/06/2020).
Menurut Ari, dari 85 anggota perwakilan rakyat, hanya 15 anggota yang memiliki itikad baik terhadap memperjuangkan rakyat dengan hak interpelasi. Hal ini menimbulkan asumsi jika ada kaitan dengan beras CSR yang digelontorkan Bank Jabar Banten kepada sejumlah anggota dewan yang berdampak terhadap hilangnya etos kerja dan bungkam.
"Jika kami kaitkan dengan berita kemarin ada CSR beras yang diberikan kepada legislatif, mungkin itu menjadi alasan kenapa dari 85 anggota Dewan Hanya 15 orang yang mengajukan hak interpelasi," tegasnya.
Ia berharap, legislatif kembali melakukan kerja-kerja yang memiliki dampak positif terhadap kebijakan yang pro terhadap rakyat. Jika tetap bungkam, artinya kepercayaan rakyat terhadap DPRD Banten luntur.
"Harapan kami, kembalikan kepercayaan rakyat dan kembali kepada poros perjuangan rakyat," jelasnya. (Son/TN1)