LEBAK, TitikNOL – Miris! kata itu akan terucap saat melihat potret kehidupan keluarga Madasim (40), warga miskin di Kampung Duraen RT27/RW07, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, yang rumahnya roboh akibat lapuk dimakan usia.
Madasim yang tinggal di rumah reyot bersama istri dan kelima anaknya itu, bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tidak menetap. Penghasilan sehari-hari yang diperoleh pun diakui Madasim tidak cukup untuk menghidupi keluarganya.
Madasim menceritakan kejadian saat rumah yang ditinggalinya roboh. Saat kejadian, dirinya sedang berada di kebun bersama istri dan anak-anaknya. Namun alangkah kaget saat dirinya pulang dan melihat rumah berukuran 6x5 meter dan terbuat dari bambu dan tiang kayu albasia itu sudah roboh.
"Waktu kejadian rumah saya roboh, saya lagi dikebun. Anak dan isteri saya juga lagi di kebun semua," ujar Madasim kepada TitikkNOL, Sabtu (28/1/2017).
Baca juga: Gara-gara Miskin, Rumah Warga di Lebak Roboh
Penderitaan Madasim bertambah. Selain mengalami kesulitan perekonomian, dirinya juga mengaku sedang menderita sakit paru-paru. Namun lagi-lagi kemiskinan membuatnya tidak bias berbuat banyak dan mengobati penyakit yang dideritanya.
"Iya pak saya sakit, pernah berobat ke puskesmas doang tapi nggak rutin," katanya.
Ditanya apakah anak-anaknya sedang mengenyam pendidikan, Madasim kembali berkeluh kesah. Dirinya menyebut nama anak pertamanya bernama Miskan (15) yang terpaksa putus sekolah saat duduk di SD kelas 3.
Namun demikian dirinya memiliki harapan kepada anak keduanya bernama Martini (10) serta yang ketiga bernama Arya (7), yang saat ini duduk dibangku SD kelas 3 dan 1. Sementara dua lainnya yakni Aryumi dan Ardi masih balita. (Gun/red)