CILEGON, TitikNOL – Seorang mahasiswi bernama Qonita Nur Ulfah (20), warga Lingkungan Sambiranggon RT 01 RW 05, Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, dilaporkan hilang.
Mahasiswi Stikom Al-Khairiyah Citangkil itu meninggalkan rumah sejak 1 April yang lalu. Sebelum menghilang, korban diketahui aktif dalam salah satu pengajian yang ada di wilayahnya.
"Tanggal 1 April lalu anak saya pergi ke kampusnya.Namun tiba-tiba tidak pulang-pulang ke rumah hingga sekarang," ungkap Sumarni, orang tua korban, kepada wartawan di ruangan Press Room Pemkot Cilegon, Selasa ( 12/4/2016).
Sumarni menuturkan, sebelumnya Qonita pernah mengirimkan pesan singkat bahwa korban akan mengikuti pesantren kilat di salah satu kampus di Bogor. Karena merasa penasaran, Sumarni pun langsung mendatangi kampus tersebut untuk mempertanyakan kebenaran itu.
“Namun Setelah saya tanyakan ternyata pihak kampus mengatakan bahwa tidak ada kegiatan pesantren kilat seperti apa yang dikatakan Qonita," tambahnya.
Sumarni pun akhirnya menggali informasi dari teman-temannya di kampus dan memperoleh informasi bahwa beberapa teman kampus Qonita sempat melihat anaknya bersama seorang wanita menggunakan jilbab panjang, disebuah taman yang lokasinya tidak jauh dari kampusnya.
Satu hari kemudian, tepatnya tanggal 2 April yang lalu, lanjut Sumarni, Qonita kembali mengirimkan pesan singkat kepadanya yang berisi "Ibu jangan khawatir ya. Saya baik-baik aja dan sebentar lagi masuk dalam tahapan materi ini. Kalau sudah selesai saya langsung pulang ke rumah kok,"
Karena penasaran dan ingin mengetahui posisi Qonita, sambung Sumarni, ia pun terus berusaha menghubungi anaknya, tapi nomor telpon Qonita sudah dalam keadaan tidak aktif lagi.
"Sudah sering saya telpon, tapi tidak bisa terus," ujarnya dengan nada sedih.
Lebih jauh Sumarni mengungkapkan, sebelum hilang, anaknya sempat bergabung dengan kelompok pengajian di sebuah masjid yang ada di wilayah Jerang Ilir,Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber.
"Jadi, setelah anak saya bergabung dengan kelompok pengajian, ia langsung berubah drastis dan lebih rajin sholat dibandingkan biasanya. Tapi yang anehnya, dia berubah menjadi pendiam dan tertutup," terangnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak ( LPA ) Kota Cilegon, Puji Rahayu mengatakan, meskipun korban bukan anak di bawah umur, namun pihaknya akan tetap mendampingi dan berupaya membantu untuk melakukan pencarian terhadap korban.
"Saya bersama ibu korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Cilegon. Ya mudah-mudahan segera ditindak lanjuti dan korban berhasil ditemukan," harapnya. (Ar/red)