LEBAK, TitikNOL - Tidak henti-hentinya PT Cemindo Gemilang dirundung masalah. Baru beberapa waktu lalu dilanda persoalan Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal, kini produsen Semen Merah Putih di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, ini di demo karyawannya sendiri.
Senin (29/8/2016), ratusan karyawan di Departemen Quarry PT Cemindo Gemilang menggelar aksi mogok kerja. Para penambang batu di tambang Limestone dan Clay di Kampung Darmasari Barat, Desa Pamubulan, Kecamatan Bayah, menuntut kesetaraan gaji.
Akibat mogok kerja, aktivitas penambangan batu lumpuh total. Tidak ada aktivitas peledakan dan pengerukan, dimana tambang ini menggunakan bahan peledak dan alat berat saat beroperasi.
Baca juga: Kasihan! Gara-gara Dermaga, Nelayan Bayah Kesulitan Sandar
Sejumlah armada dump truk angkutan batu sejak pagi hingga pukul 14.45 WIB berhenti melakukan aktivitas angkutan material. Namun sekira pukul 15.00 WIB angkutan dump truk kembali beraktivitas.
"Iya pak, kami sejak Jumat pagi sudah aksi mogok. Sabtu dan Minggu kami tetap masuk kerja seperti biasa, karena ada perjanjian pihak HRD dengan karyawan akan menyelesaikan tuntutan pada hari Senin ini," ujar Sudirman, salah seorang perwakilan karyawan di Departemen Quarry Pamubulan.
"Tapi tidak ada kejelasan, maka kami kembali melakukan aksi mogok untuk menuntut hak kami soal kenaikan gaji tahunan dengan karyawaan operator di Semen Plant," tambahnya saat ditemui usai melakukan pertemuan dengan pihak HRD PT. Cemindo Gemilang di kantor Departemen Quarry Pamubulan.
Menurut Sudirman, ada diskriminasi kenaikan gaji tahunan antara karyawan yang bekerja di Departemen Quarry Pamubulan dengan karyawan Semen Plant Bayah.
"Saya disini kerja sebagai operator sudah empat tahun, gaji kami disini Rp3 juta. Sementara operator di Semen Plant Bayah yang mayoritas masih karyawan baru gajinya bisa mencapai Rp4 juta. Kenaikan gaji tahunan rata-rata sekarang cuma Rp50 ribu, tidak seperti tahun 2014 kemarin yang mencapai rata-rata Rp400 ribu," tukas Sudirman.
Nurdin, karyawan yang turut ikut aksi mogok kerja, mengancam akan melanjutkan aksi mogok kerja. Itu jika tuntutan mereka tidak dikabulkan.
"Tadi hasil pertemuan dengan HRD masih deadlock. Besok kembali akan dilakukan pertemuan antara karyawan dengan HRD dan GM PT. Cemindo Gemilang," ujar Nurdin.
Sayangnya, pihak PT Cemindo Gemilang enggan memberikan tanggapan. GM PT. Cemindo Gemilang Dadik Setyo Widodo, saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya tidak merespons. (Gun/quy)