BAKAUHENI, TitikNOL - Sebagai bentuk dukungan aksi peduli kemanusiaan pasca bencana
tsunami di Selat Sunda yang dipicu aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK), PT ASDP Indonesia Ferry mengerahkan KMP Jatra III, dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pulai Sebesi untuk mengevakuasi penduduk di pulau tersebut, Rabu (26/12/2018).
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Imelda Alini mengatakan, ASDP turut prihatin dan berbelasungkawa atas bencana tsunami yang melanda wilayah Labuan, Banten serta Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) yang menimbulkan banyak korban jiwa.
Sehubungan dengan hal ini, sebagai wujud komitmen BUMN Hadir Untuk Negeri sekaligus bentuk kepedulian sebagai BUMN transportasi laut, ASDP merespon cepat kondisi darurat pascatsunami dalam mendukung proses evakuasi bagi masyarakat di pulau yang berada dekat dengan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
“Kami mengerahkan KMP Jatra III yang telah bertolak pada hari ini, Rabu (26/12) pukul 06.46 WIB dan tiba di Pulau Besi pada pukul 09.45 Wib untuk membantu proses evakuasi penduduk Pulau Sebesi yang merasa khawatir dengan adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau. Dengan dukungan penyediaan kapal ASDP, kami berharap dapat membantu proses evakuasi sehingga penduduk Pulau Sebesi untuk sementara berada di lokasi yang aman,” ungkap Imeldam
"Diperkirakan, 991 orang penduduk Pulau Sebesi yang dievakuasi . Kami melihat kelegaan di wajah para pengungsi karena selama pascatsunami, penduduk Pulau Sebesi setiap hari bolak balik ke gunung karena khawatir akan datangnya tsunami sususan dengan keterbatasan makanan dan minuman. Rencananya, di Pelabuhan Bakauheni, penduduk yang dievakuasi akan disambut oleh ASDP dan Pemda setempat yang telah menyediakan makan siang dan bus, lalu segera diberangkatkan ke lokasi pengungsian yang aman di daerah Kalianda, Lampung Selatan," jelas Imelda menambahkan.
Pulau Sebesi merupakan pulau berpenghuni terdekat dengan Gunung Anak Krakatau dengan jarak sekitar 7 nautical mile. Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda turut memicu kekhawatiran warga di Pulau Sebesi, Lampung Selatan, dimana terdengar suara letusan Gunung Anak Krakatau yang terjadi terus-menerus.(Ardi/TN2).