Kamis, 7 November 2024

Memprihatinkan, Siswa di Sekolah Ini Belajar di Lantai Tanah

Sejumlah siswa di Madrasah Tsanaiwah (Mts) dan Madrasah Aliah (MA) pilial Mathlaul Anwar di Kampung Sariak Layung, Desa Pecangpari, Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak. (Foto: TitikNOL)
Sejumlah siswa di Madrasah Tsanaiwah (Mts) dan Madrasah Aliah (MA) pilial Mathlaul Anwar di Kampung Sariak Layung, Desa Pecangpari, Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak. (Foto: TitikNOL)

LEBAK, TitikNOL - Tingginya minat belajar sejumlah siswa di Madrasah Tsanaiwah (Mts) dan Madrasah Aliah (MA) pilial Mathlaul Anwar di Kampung Sariak Layung, Desa Pecangpari, Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak, sepertinya tidak perlu diragukan.

Meski belajar di ruang kelas yang seadanya dan tanpa bangku sekolah, mereka tetap bersemangat mengikuti setiap mata pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.

Iwan, salah satu pengajar di sekolah tersebut mengaku, jika bangunan sekolah saat ini bersumber dari swadaya masyarakat sekitar yang menginginkan ada sekolah di kampung tersebut.

Iwan menjelaskan, sekolah ini merupakan sekolah jauh atau filial dan menginduk ke yayasan Mathlaul Anwar yang berlokasi di Kecamatan Cijaku, yang lokasinya sangat jauh dari lokasi sekolah saat ini.

"Kelas Masih filial. Itu juga bangunannya hasil gotong royong wali murid dan tokoh masyarakat di sini. Kita gunakan yang ada," kata Iwan kepada TitikNOL, Rabu (4/9/2018).

Menurut Iwan, sejak pertama dibangun belum pernah ada sekalipun bantuan dari pemerintah. Terlebih status sekolahnya masih berstatus filial.

"Belum, karena kita belum definitif, karena kita masih kelas jauh dari Cijaku," paparnya.

Saat ini kata Iwan, meski belajar dengan seadanya, minat siswa dalam melajar sangat tinggi. Bahkan, dirinya pernah mengumpulkan baju sekolah bekas yang diberikan kepada siswa yang rata-rata berasal dari keluarga tidak mampu.

Iwan juga berharap, adanya bantuan dari pemerintah dan pihak lainnya untuk membantu membangun dan memberikan fasilitas belajar mengajar yang saat ini masih sangat minim.

"Harapan kami secepatnya dapat bangunan, karena di sini kebanyakan orangtuanya gak pada mampu. Bahkan kami sempat kumpulin baju-baju bekas untuk anak-anak yang nggak punya seragam," ungkapnya.

Pantauan wartawan di lapangan, sekolah tersebut tidak layak. Selain hanya berlantai tanah, dinding sekolah juga terbuat dari bilik mambu yang terlihat lapuk. Siswa pun bahkan hanya duduk di lantai karena ketiadaan bangku sekolah. (Tolib/TN1)

Komentar