Senin, 23 Desember 2024

Nenek Terpaksa Jalan Kaki dari Terminal ke Mal Sosoro Demi Naik Kapal di Merak

Rohanah (70) nenek yang bejalan kaki karena skema jalur pejalan kaki yang diberlaku di Pelabuhan Merak, Banten pada momen perjalanan Natal dan Tahun baru. (Foto: TitikNOL)
Rohanah (70) nenek yang bejalan kaki karena skema jalur pejalan kaki yang diberlaku di Pelabuhan Merak, Banten pada momen perjalanan Natal dan Tahun baru. (Foto: TitikNOL)

MERAK, TitikNOL - Rohanah seorang nenek berusia 70 tahun asal Kecamatan Ketibung, Lampung Selatan, mengeluh karena skema jalur pejalan kaki yang diberlaku di Pelabuhan Merak, Banten pada momen perjalanan Natal dan Tahun baru kali ini, Minggu, (22/12/2024).

Rohanah yang terlihat membawa dua buah kantung belanja sederhana berisi pakaian dan sekotak kue bolu oleh-oleh untuk cucunya di kampung, terpaksa berjalan kaki dari Terminal Terpadu Merak (TTM) menuju gate penumpang pejalan kaki yang terletak di Mal Sosoro ASDP Merak.

Awalnya Rohanah bersama cucunya yang mengantar dia ke pelabuhan diarahkan petugas ke jalur dermaga eksekutif, setelah sebelumnya dia tidak mendapat informasi bahwa gate penumpang pejalan kaki di area Pelabuhan Merak ditutup aksesnya.

Namun di pos penjagaan, mereka kembali dialihkan ke Terminal Terpadu Merak (TTM) oleh seorang petugas yang mengenakan ID Card PT ASDP.

"Saya pikir mau nyeberang kalau pejalan kaki kan lewat situ (menunjuk gate penumpang reguler pejalan kaki di area Pelabuhan Merak, red). Terus kata petugas di situ pintunya digembok. Silahkan ke dermaga eksektif. Kita orang ke sana terus di suruh ke sini (TTM, red)," kata Rohanah.

Hendak mengurungkan niat lantaran tidak bisa naik eskalator yang tersedia di TTM, karena penumpang pejalan kaki harus melewati fasilitas itu, dia akhirnya meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menuntunnya.

"Ada yang mau bantu itu yang pakai baji merah-merah (porter, red) tapi kan bayar. Saya cuman bawa uang pas-pasan. Ini bismillah jalan. Mata saya rabun, maklumn sudah tua," ujarnya.

Rohanah menjelaskan kepulangannya kali ini karena dia mendapat telepon dari Kepala Dusun (Kadus) di kampung halamannya yang menginformasikan adanya bantuan dari pemerintah pusat untuk dirinya.

Tidak hanya Rohanah, sejumlah penumpang pejalan kaki turut mengeluhkan adanya rekayasa jalur penyeberangan yang minim informasi terkait dengan penutupan akses dan pengalihan pintu loket tiket. (RZ/TN)

Komentar