LEBAK, TitikNOL - Pembangunan menara tower Base Tranceiver Station (BTS) milik provider Telkomsel di Kampung Gedong, Desa Mekarsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, diduga tak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB) dari Pemkab Lebak.
Kendati demikian, pembangunan menara tower BTS yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor PT. Maxima, kondisinya saat ini sudah hampir rampung dikerjakan.
Herlie Suhendi Ketua Markas Cabang (Marcab) Ormas Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Kabupaten Lebak mengatakan, pembangunan tower BTS Simpati itu sudah berlangsung sekitar 20 hari.
Menurutnya, ketinggian tower BTS yang dibangun oleh kontraktor PT. Maxima itu memiliki ketinggian tower 42 meter.
"Berdasarkan hasil investigasi Team LMPI Marcab Lebak, kami menduga kuat pembangunan tower BTS milik Telkomsel itu tidak mengantongi perijinan terutama tak memiliki IMB dari Pemkab Lebak. Tinggi tower yang tengah dikerjakan itu 42 meter," tegas Herlie kepada TitikNOL, Selasa (15/1/2019) di Rangkasbitung.
Oleh karenanya kata Herlie, Ormas LMPI Marcab Kabupaten Lebak meminta dan mendesak kepada Pemkab Lebak melalui Dinas Perijinan dan Dinas Satpol PP, agar menertibkan dan membongkar tower BTS yang diduga kuat tidak mengantongi perijinan tersebut.
"Kami minta agar dinas terkait segera turun tangan dan melakukan tindakan tegas terhadap pemilik maupun kontraktor yang mengabaikan perijinan pembangunan tower BTS sesuai peraturan yang ada," tukas Herlie.
Dikonfirmasi, Dinal Team pelaksana civil, mechanical dan electrical (CME) di kontraktor PT. Maxima mengaku tidak mengetahui jika pembangunan tower BTS milik Simpati tersebut belum mengantongi IMB.
"Saya hanya team pekerja di lapangan saja, kalau mau mengetahui tentang itu silakan hubungi pak Heru yang mengerjakan Sitac. Sayamah hanya kuli kang" ujar Dinal.
Senada dikatakan Heru, pelaksana pekerjaan Sitac saat dihubungi, dirinya pun mengaku tidak mengetahui jika proyek pembangunan menara tower tersebut tak memiliki IMB.
"Saya kurang tahu pak, yang urus IMB bukan saya, PT TBG yang mengerjakan IMB pak bukan Maxima," kata Heru. (Gun/TN1)