LEBAK, TitikNOL - Sudah sebelas hari, jembatan penghubung Desa Kadurahayu, Kecamatan Bojongmanik dan Desa Badur, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak tak kunjung diperbaiki.
Warga setempat menyesalkan lambannya penanganan oleh pemerintah daerah. Padahal, jembatan tersebut menjadi akses penting bagi masyarakat sekitar.
Jembatan sepanjang 18 meter, lebar 4 meter tersebut rusak, dengan posisi tebing pondasi jembatan ambrol diterjang banjir besar akibat meluapnya Kali Cilayang.
Salah seorang warga sekitar, Ustadz Kardi mengungkapkan, kondisi jembatan saat ini semakin mengkhawatirkan. Sebab, kondisi tanah penahan jembatan terus bergeser akibat tidak ada tembok penahan.
Tak heran, bila aktivitas sehari-hari warga sangat terganggu. Warga khawatir bila melintasi jembatan tersebut menjadi ambruk dan dapat menelan korban jiwa.
Menurut Kardi, lambatnya perbaikan juga mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.
"Warga sudah tak nyaman melintasi jembatan yang rusak ini, sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dilakukan perbaikan," tukas Kardi.
Terpisah, Kaprawi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengatakan, rencana perbaikan jembatan Ciareuy yang rusak menunggu disposisi dari Pjs Bupati Lebak, Ino S Rawita kepada Dinas Teknis dalam hal ini Dinas PUPR Pemkab Lebak.
"Sudah, sudah di meja Pjs Bupati usulannya. Untuk perbaikannya nanti oleh dinas teknis, tinggal menunggu disposisi dari Pjs Bupati. Hari ini, rencana saya akan berkoordinasi dengan DPUPR. Kemungkinannya, anggaran perbaikan bisa menggunakan dana Bantuan Tak Terduga (BTT), saya juga ingin cepat diperbaiki jembatan itu," tukas Kepala BPBD Lebak ini. (Gun/TN1)