PT Krakatau Posco Bantu Korban Gempa Bumi dan Tsunami Sulteng

CILEGON,TitikNOL - Bencana gempa bumi dan tsunami yang menimpa Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Donggala, Palu, Mamuju dan sekitarnya pada Jumat (28/9/2018) lalu, telah meninggalkan duka dan keprihatinan yang mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia.

Saat ini, ribuan masyarakat Sulawesi Tengah masih berada dalam kondisi darurat dan membutuhkan dukungan intensif serta kepedulian dari berbagai pihak. Sebagai bagian dari korporasi global yang mengedepankan kondisi sosial dan masyarakat terutama bagi saudara-saudara kita yang tengah menjadi korban bencana.

"PT Krakatau Posco bersama Pemerintah Kota Cilegon telah berkomitmen untuk menyalurkan bantuan bagi Sulawesi Tengah. Kami mempunyai komitmen peduli terhadap bencana yang terjadi di Indonesia. Seperti halnya bencana yang lalu di Lombok, kami juga membantu memberikan donasi supaya dapat meringankan beban bagi masyarakat yang terpapar gempa dan tsunami", kata Andi Soko, Direktur HR & GA PT Krakatau Posco dalam siaran persnya yang diterima TitikNOL, Jumat (19/10/2018).

Dalam pertemuan Aksi Cepat Tanggap Industri di kantor Walikota Cilegon, Direktur HR & GA PT Krakatau Posco mewakili Presiden Direktur hadir bersama dengan berbagai industri di wilayah di Cilegon untuk bersama-sama menyepakati penggalangan dana bencana Palu.

Sehingga diharapkan, kepedulian bencana oleh Pemerintah Kota Cilegon bersama-sama masyarakat dan industri ini dapat meringankan beban masyarakat di Palu. Lebih lanjut, Andi Soko menyampaikan bahwa manajemen PT Krakatau Posco bersama-sama dengan karyawan telah menggalang dana peduli gempa dan tsunami Palu.

"Dalam kesempatan ini manajemen PT Krakatau Posco dan karyawan akan menyampaikan donasi senilai lebih dari USD 100.000 atau setara lebih dari Rp 1,5 miliar. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Palu dan semoga proses pemulihan akan berjalan cepat dan masyarakat Palu segera dapat beraktivitas seperti semula. Kita berdoa semoga bencana tidak akan terjadi lagi di Indonesia," harapnya. (Ardi/TN3)