Jum`at, 22 November 2024

PT Krakatau Steel Didemo Pendekar dan Pengusaha Lokal

Forum Pengusaha Lokal Ring 1 dan Laskar Pendekar Banten Sejati, saat menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Teknologi PT Krakatau Steel. (Foto: TitikNOL)
Forum Pengusaha Lokal Ring 1 dan Laskar Pendekar Banten Sejati, saat menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Teknologi PT Krakatau Steel. (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas) dan Forum Pengusaha Ring satu, melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Teknologi PT Krakatau Steel, Kamis (21/3/2019).

Aksi ini buntut dari ditutupnya akses pembelian sisa produksi oleh PT Krakatau Steel kepada pengusaha lokal yang ada di ring satu.

Ena Nova Solihin selaku koordinator lapangan mengatakan, aksi unjuk rasa ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada manajemen PT Krakatau Steel yang tidak lagi memberikan kesempatan atau jatah pembelian sisa produksi kepada pengusaha lokal, khususnya pengusaha yang berada di ring satu.

"Tujuh bulan yang lalu itu kita masih bisa membeli besi plat sisa prosuksi di PT Krakatau Steel, tapi sekarang ini kita (pengusaha lokal - red) sudah tidak boleh lagi beli sisa produksi sama manajemen PT Krakatau Steel. Makanya hari ini kita demo dengan tunjuan untuk mempertanyakan hal itu," ungkap Enan kepada awak media, Kamis (21/3/2019).

Pendemo menilai, PT Krakatau Steel selama ini diuntungkan dari hasil penjualan sisa produksi kepada masyarakat pengusaha lokal.

Apalagi, harga yang dijual PT Krakatau Steel ke pengusaha lokal lebih menguntungkan ketimbang PT Krakatau Steel menjual ke distributor.

"Jadi intinya kami ingin mempertanyakan apa alasan PT Krakatau Steel sehingga kami sudah tidak dapat jatah lagi untuk pembelian sisa produksi. Padahal harga kami tinggi dan menguntungkan dari pada PT Krakatau Steel menjual ke distrubutor," katanya.

Terkait ditutupnya akses pengusaha lokal untuk membeli sisa produksi, pendemo meminta Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim dan Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel, Purwono Widodo dicopot dari jabatannya.

"Pak Silmy ini harus dicopot sebagai Dirut PT Krakatau Steel, karena dia tidak paham PT Krakatau Steel," tegasnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi unjuk rasa tersebut sempat diwarnai ketegangan saat pendemo ingin berusaha masuk dengan cara mendobrak pintu gerbang PT Krakatau Steel.

Namun, banyaknya petugas kepolisian yang berjaga membuat para pendemo tidak bisa masuk. (Ardi/TN1).

Komentar