Sabtu, 23 November 2024

Rano Karno Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

Suasana sosialisasi empat pilar MPR RI di Perumahan Warga Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. (Foto: TitikNOL)
Suasana sosialisasi empat pilar MPR RI di Perumahan Warga Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. (Foto: TitikNOL)

TANGERANG, TitikNOL - Ketidakhadiran negara sejak awal reformasi dalam membentuk mental dan ideologi bangsa telah mengikis pondasi kebangsaan, berdampak pada berkembangnya berbagai pemahaman yang eksklusif. Menjadi sebuah keharusan seluruh komponen negara untuk kembali memperkuat empat pilar kebangsaan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.

Demikian salah satu pokok pikiran yang disampaikan Anggota MPR/DPR RI Fraksi PDI Perjuangan H. Rano Karno, S.IP dalam “Sosialisasi Empat Pilar MPR RI” pada Selasa (26/11/2019) Pukul 19:00 di Perumahan Warga Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

Sosialisasi ini juga menghadirkan Bonnie Triyana (Sejarawan, Pendiri Majalah Historia), Ade Irawan (Direktur Akademi Antikorupsi) yang turut menyampaikan pandangannya tentang ideologi bangsa. Sejumlah warga Pondok Ranji terlihat antusias menyimak jalannya diskusi.

Sebagai pembuka diskusi, Rano Karno menyampaikan bahwa negara ini dibentuk dari berbagai latar belakang yang beragam, kemudian mereka bersepakat untuk bersatu sebagai satu bangsa yaitu Indonesia. Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur Banten ini juga berbagi pengalamannya soal keberagaman. “Kita sejak kecil sudah hidup dalam perbedaan, contohnya saya yang muslim sejak SD sampai kelas 1 SMA belajar di sekolah katholik, bahkan saya pernah diantar teman berketurunan tionghoa pergi ke Masjid," ujarnya.

Namun, Ia menyesalkan, belakangan ini masyarakat begitu khawatir akan perbedaan suku dan agama, padahal keduanya itu dapat menyatukan bangsa Indonesia. Sebagaimana Pancasila menganut nilai universal bukan pandangan yang sempit.

Sebagai penutup, Rano Karno mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling menghormati perbedaan serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Pancasila telah menjadi dasar negara yang mempersatukan seluruh perbedaan yang ada dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini perlu kita jaga dengan cara saling menghormati setiap perbedaan," ujar aktris yang terkenal dengan perannya sebagai Si Doel ini.

Bonnie Triyana memaparkan hasil risetnya mengenai asal usul orang Indonesia dengan melakukan tes DNA terhadap beberapa tokoh publik. Hasilnya bahwa dalam setiap DNA orang Indonesia tidak berdiri tunggal namun terdiri dari berbagai macam ras. “Sehingga tidak relevan adanya istilah pribumi dan non pribumi, karena diri kita terdiri dari unsur yang beragam,” ujarnya.

Sementara Ade Irawan berpendapat bahwa praktik korupsi juga turut berkontribusi dalam upaya deideoligisasi. “Praktik koruptif pejabat publik telah menciderai sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. Praktik semacam ini harus dihentikan, apabila tidak, masyarakat akan abai terhadap Pancasila," ujarnya.
(TN2)

Komentar