Ratusan Siswa di Lebak ‘Dihantui’ Longsor Akibat Dampak Pabrik Semen

Seorang pengendara motor sedang melintas di perlintasan jalan yang di bawahnya berada bangunan sekolah. (Foto: TitikNOL)
Seorang pengendara motor sedang melintas di perlintasan jalan yang di bawahnya berada bangunan sekolah. (Foto: TitikNOL)

LEBAK, TitikNOL – Ratusan siswa PAUD/RA/MI/MTs dan MA yang bersekolah di yayasan Al-Amin di Kampung Babakan Saputra, RT02/08 Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, selalu khawatir saat melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah itu.

Pasalnya, lokasi bangunan sekolah tersebut berada tidak jauh dari lokasi pembangunan jalan alternatif dan Belt Conveyor pabrik Semen Merah Putih milik PT Cemindo Gemilang Indonesia (CGI).

Elit Roliaty (18) siswi kelas XII di MA tersebut mengakui, jika dirinya dan siswa lainnya selalu was-was dan kuatir jika tiba-tiba terjadi tanah longsor dan menimpa sekolahnya. Terlebih, adanya pergeseran tanah akibat dampak dari pembangunan jalan dan Belt Conveyor milik perusahaan.

"Kami belajar jadi tidak tenang dan was - was takut terjadi longsor, apalagi kalau sudah turun hujan. Kalau turun hujan kami selalu disuruh oleh guru-guru segera lari menjauh ke aula pondok pesantren," ujar Elit, Selasa (24/1/2017).

Elit pun meminta agar lokasi sekolahnya segera direlokasi ke tempat yang lebih aman, agar kegiatan belajar dan mengajar berjalan baik dan siswa tidak dihantui ketakutan tertimbun tanah longsor.

Baca juga: Aktivitas PT Cemindo Gemilang Kembali Bahayakan Warga Lebak

"Sekolah kami harus segera direlokasi pak. Kalau tidak segera dipindahkan, kami terus merasa takut tertimbun tanah jika terjadi longsor, belajar enggak tenang pak," harap Elit.

Senada dikatakan Pirgi Ajmi Dies (9) siswa kelas III. Dirinya mengaku takut saat cuaca sedang turun hujan, longsor tiba-tiba terjadi dan menimpa sekolahnya. "Iya pak. Takut longsor," ujar Pirgi.

Sementara itu, pihak PT.Cemindo Gemilang Indonesia melalui Humasnya Sigit Andriyana, belum bisa dikonfirmasi. Pesan singkatnyang dikrimkan wartawan ke nomornya pun belum direspon.

Pantauan wartawan di lokasi, posisi bangunan sekolah berada di bawah jalan alternatif dan lintasan Belt Comveyor, dengan ketinggian sekitar 100 meteran. (Gun/ryan/red)

Komentar