Jum`at, 22 November 2024

Refleksi Nasional Pendidikan, Prof. Aceng Hasani Sebut Transformasi Guru Jadi Kunci Pendidikan Tumbuh

Prof. Aceng Hasani (Foto: ist)
Prof. Aceng Hasani (Foto: ist)

SERANG, TitikNOL - Jurusan Pendidikan Non Formal, FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan dan Call for Papers.

Kegiatan tersebut dihadiri 200 peserta yang terdiri atas unsur dosen, peneliti, praktisi dan mahasiswa dengan tema 'Pendidikan Transformatif untuk Pembelajaran Berkelanjutan'.

Ketua Jurusan Pendidikan Nonformal Untirta, Ila Rosmilawati mengatakan kegiatan seminar bentuk kepedulian akan kebiasaan akademik di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

“Sengaja kegiatan ini kami sandingkan dengan Call for Papers, dimana peserta dapat melakukan publikasi karya tulis ilmiah ber-ISSN dan terindeks Google Schoolar,” katanya.

Prof. Aceng Hasani selaku keynote sepaker menyampaikan bahwa pendidikan harus terus bertumbuh dan berproses.

“Transformasi menjadi salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang pendidik di masa mendatang, di mana dapat mengartikulasikan visi secara realistis dan dapat dipercaya,” ucapnya.

Ia menjelaskan, guru yang transformasional dapat berkembang sejalan dengan daya dukung intrinsik dari berbagai multilevel.

"Sedangkan guru yang transaksional selalu perlu dirangsang untuk berubah atas dasar dorongan eksternal," jelasnya.

Sementara itu, Executive Director Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) Kemdikbud, Nisa Felicia Faridz menuturkan, tujuan perubahan selalu ideal (transformasi pembelajaran).

"Namun strategi perubahan selalu mengalami kontekstualisasi dan membutuhkan waktu untuk mengadopsi perubahan," ucapnya.

Kemudian, pembicara Budi Kurnia Suhaeri menyatakan, pendidikan nonformal yang di dalamnya terdapat homeschooling pada pendidikan kesetaraan bisa menjadi pilihan untuk transformasi pendidikan.

“Sekolah rumah (homeschooling) yang di dalamnya diselenggarakan pendidikan anak secara mandiri dalam tanggung jawab orangtua/keluarga bersifat fleksibel, nonkomersial, dan berpusat pada kepentingan terbaik anak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,” tutupnya. (TN3)

Komentar