CILEGON, TitikNOL - Ribuan karyawan pabrik kimia PT Chandra Asri Petrochemical (CAP), berhamburan keluar pabrik dan menyelamatkan diri ke atas bukit. Hal itu dilakukan karyawan, untuk menghindari ancaman tsunami yang terjadi.
Namun peristiwa itu bukan kejadian sebenarnya, melainkan simulasi yang digelar oleh perusahaan kimia itu dalam rangka persiapan menghadapi bencana.
Berdasarkan pantauan di lokasi, latihan itu diawali dengan adanya peringatan tsunami, alat pengukur ketinggian muka air laut memperlihatkan air surut.
Tanda-tanda terjadi tsunami ditunjukkan lewat alarm yang berbunyi setelah terjadi gempa dan air laut surut.
Ribuan karyawan kemudian menyelematkan diri ke tempat yang lebih tinggi. Mereka naik ke atas bukit yang berada di belakang kawasan industri.
"Dimulai dengan gempa bumi dan air laut turun mendadak dan di pabrik ada alat untuk memonitor air laut," kata General Manager Produksi PT Chandra Asri Petrochemical, Budiono kepada wartawan, Rabu (17/7/2019).
Bersamaan dengan evakuasi karyawan, alat produksi langsung dimatikan untuk menghindari pabrik meledak dan cairan kimia berceceran keluar pabrik.
"Kita lakukan prosedur mematikan pabrik, beberapa orang yang tidak terlibat operasi pabrik langsung dievakuasi," ungkapnya.
Shut down mesin produksi memakan waktu sekitar 3 menit. Dalam jangka waktu tersebut, mesin dipastikan mati dan karyawan sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Tsunami Drill ini melibatkan kurang lebih 3.000 orang. Mereka yang dilibatkan itu semua pekerja di pabrik kimia tersebut. (Ardi/TN1).