SERANG, TitikNOL - Kontingen Jawa Barat (Jabar) dan Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil meraih emas pertama di cabang seni Stand up Comedy Islami pada ajang Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren tingkat Nasional (Pospenas) ke-VII, Halaman Parkir Kanwil Kemenag Provinsi Banten, di KP3B, Kota Serang, Minggu, (23/10/2016).
Lomba ini di pimpin dewan juri Stand Up Comedy Islami dari tiga pelawak ibukota yakni Komeng, Rudi Sipit, dan Jarwo Kwat. Dari 16 peserta putera yang menjadi lomba ini yang berhasil meraih emas adalah Provinsi Jawa Barat atas nama Muhammad Syafni Kurnia dengan nilai 1.005. Sementara medali perak diraih oleh Provinsi Jawa Tengah atas nama Wifqi Azmanaja dengan nilai 955, dan medali perunggu diraih oleh Provinsi Kalimantan Timur atas nama Muhammad Ashsafza Al Hafid dengan nilai 950.
Sedangkan untuk peserta puteri yang diikuti 14 peserta, medali emas diraih oleh Provinsi Kalimantan Timur atas nama Ardiana dengan nilai 1.045, medali perak dengan nilai 920 diraih Jawa Barat atas nama Tiara Sabella Khaerunisa, dan medali perunggu dengan nilai 905 diraih oleh Provinsi Jawa Timur atas nama Khusnul Khotimah.
Menurut Ketua Dewan Juri Komeng, para santri di pondok pesantren tidak hanya belajar mengaji. Karena banyak cerita-cerita lucu yang dihasilkan dari kalangan pesantren dan banyak materi-materi yang original. Namun, sayangnya, dari berbagai materi yang ditampilkan para santri dalam membawakan materi lawakannya kerap terburu-buru.
“Seharusnya para peserta dalam membawakan materinya itu untuk di nikmati, tidak terburu-buru. Terus membawakan materi dari cerita ke cerita lainnya tidak boleh patah tapi harus menyambung,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI DR H Mohsen MM, mengatakan jika pihaknya sangat mengapresiasi antusias para santri mengikuti ajang Stand Up Comedy Islami ini. Bahkan ke depan pihaknya akan terus meningkatkan event ini, agar kemampuan para santri dalam stand up comedy bisa lebih terasah lagi.
“Kita akan upayakan stand up comedy para santri bisa seperti yang tampil di televise-televisi,” katanya. (Meghat/Quy)