Sekolah Rusak, Siswa SD Sampang Minta Bantuan Gubenur. Diabaikan Pemkab Serang?

Sejumlah siswa di SDN Sampang menggotong bangku dari ruang kelas yang rusak ke ruang kelas lainnya yang masih layak, untuk persiapan proses belajar mengajar. (Dok:TitikNOL)
Sejumlah siswa di SDN Sampang menggotong bangku dari ruang kelas yang rusak ke ruang kelas lainnya yang masih layak, untuk persiapan proses belajar mengajar. (Dok:TitikNOL)

SERANG, TitikNOL – SD Negeri Sampang yang berlokasi di Desa Susukan, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, meminta bantuan Gubernur Banten Rano Karno, untuk merehab sekolah yang rusak. Permohonan itu disampaikan sejumlah siswa melalui surat sederhana yang ditulis melalui selembar kertas.

Seperti surat yang ditulis A Baehaqi dan Siti Masito, siswa kelas VI di sekolah itu. Keduanya menulis surat dengan menggunakan kertas se lembar, yang berisi permohonan kepada Gubernur Banten Rano Karno.

“Pa Gubernur tolong benerin sekolah saya!! Supaya belajar tenang dan tenteram,” tulis A Baehaqi dalam suratnya.

“Pa gubernur minta perpustakaan, kalau hujan bocor,” tulis Siti Masito, siswi lainnya di SD itu.

Permohonan bantuan rehab kelas kepada Gubernur Banten dilakukan, karena empat ruang kelas yang rusak sudah sejak tahun 1983 itu belum pernah diperbaiki. Sementara pengajuan rehab kelas ke Pemkab Serang melalui Dinas Pendidikan setempat belum juga diterima oleh pihak sekolah.

Kepala SDN Sampang, Muhammad Rasidi mengakui, bahwa ruangan yang rusak di sekolahnya sudah tidak layak. Namun karena keterbatasan sarana dan prasarana, pihak sekolah terpaksa menggunakan kelas rusak untuk kegiatan belajar dan mengajar.

“Rasa cemas pasti selalu ada dan menghantui kami ketika ada hujan datang. Kami khawatir jika sewaktu-waktu bangunan mengalami roboh secaa tiba-tiba, itu yang kami takutkan,“ kata Rasidi saat ditemui usai melakukan rapat komite bersama para wali murid, Senin (5/9/2016) kemarin.

Rasidi menjelaskan, sekolah yang dihuni oleh 50 siswa dan 5 tenaga pengajar ini, sebelumnya telah direhab oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Serang pada tahun 2007. Namun untuk empat ruang kelas yang rusak, tidak pernah diperbaiki sejak tahun 1983.

Rasidi berharap, Pemerintah Kabupaten Serang dalam hal ini Bupati Serang, segera merehab ruang kelas yang rusak. Sehingga aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut bisa berjalan maksimal dan murid bisa nyaman saat belajar.

“Kami berharap sekali kepada Ibu Bupati agar segera membantu sekolah kami, karena kondisi bangunan seperti ini pasti akan berdampak pada aktivitas belajar dan mengajar. Bahkan, semangat siswa akan terganggu. Pada akhirnya para siswa akan sedikit malas untuk belajar,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, mengaku sudah melaporkan dan meminta bantuan kepada Kementerian Pendidikan, soal bangunan rusak di SD Negeri Sampang yang rusak.

Namun lanjut Tatu, Kementerian belum merespon pengajuan yang dilakukan Pemkab Serang. Dirinya pun menegaskan akan melakukan penanganan sementara untuk sekolah itu, dengan menganggarkan dari APBD Kabupaten Serang.

"SDN Sampang tersebut sudah saya ajukan ke Kementerian. Namun hingga saat ini tidak keluar dari kementerian. Mungkin kita akan back up dulu dari APBD‎ Kabupaten Serang," ujar Tatu saat dihubungi wartawan melalui pesan singkat, Kamis (8/9/2016).

Diketahui sebelumnya, kondisi bangunan di SDN Sampang yang berlokasi di Desa Susukan, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang sangat memprihatinkan. Dari delapan ruang kelas, empat di antaranya dalam kondisi rusak berat.

Pada bagian dinding kelas terlihat bolong, sehingga angin dari luar masuk ke ruang kelas saat proses belajar mengajar. Tidak hanya itu, atap ruangan kelas juga bocor saat hujan dan lantai kelas beralaskan tanah, sehingga ruangan kelas selalu berdebu.

Pihak sekolah pun mengaku sudah berkali-kali mengajukan rehab bangunan ke Pemkab Serang melalui dinas terkait. Namun belum pernah ada tanggapan. (Red)

Komentar