Jum`at, 22 November 2024

Sempat Tutup Peribatan 2 Bulan, Vihara Avalokitesvara Tiadakan Gelaran Barongsai

Suasana Vihara Avalokitesvara. (Foto: TitikNOL)
Suasana Vihara Avalokitesvara. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda wilayah Kota Serang, berdampak pada perayaan imlek bagi masyarakat Tionghoa.

Pagelaran Barongsai yang biasanya tiap tahun digelar, kini sudah tidak dimainkan lantaran khawatir akan menimbulkan kerumunan massa.

Masyarakat Tionghoa dalam merayakan Imlek hanya menjalankan ibadah dengan khitmat, tanpa dirayakan apa pun.

Pengurus Vihara Avalokitesvara, Halim Husen mengatakan, kondisi pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun lebih, membuat pagelaran barongsai tidak dipentaskan.

Bahkan, Vihara Avalokitesvara sempat ditutup selama dua bulan untuk kegiatan ibadah demi menjaga kesehatan di kondisi pandemi.

"Barongsai nggak ada. Pernah tutup 2 bulan total di sini (Vihara). Nggak ada acara, cuma malam doang ibadah balik lagi," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (31/1/2022).

Halim mengaku, masyarakat Tionghoa sangat sadar terhadap bahaya Covid-19. Sehingga tidak ada yang keberatan pagelaran barongsai ditiadakan.

Tetapi untuk bedug dan nong-nog seperti lonceng akan dibunyikan sebagai simbol pergantian tahun dan sifat toleransi.

Bahkan bukan hanya pada perayaan imlek saja, bedug kerap dibunyikan pada hari-hari biasanya sebagai pertanda masuk waktu salat bagi umat muslim.

Mengingat, Vihara Avalokitesvara bukan hanya saja tempat beribadah masyarakat Tionghoa, namun juga sebagai tempat wisata secara terbuka karena masuk dalam cagar budaya.

"Nong-nong akan bunyi jam 12 malam (24:00 WIB). Bedug sama nong-nong 108 kali," ungkapnya.

Untuk tahun ini, kata dia, masyarakat Tionghoa yang beribadah berkurang, kebanyakan hanya menitip lilin untuk dinyalakan.

"Sejak ada pandemi ini berkurang pengunjung, paling nitip lilin saja. Sekarang nggak ada 50 persen mah, banyak yang ngasih tahu nggak bakal datang," jelasnya. (TN3)

TAG imlek
Komentar