SERANG, TitikNOL - Sepuluh Siswa SDN Bantar Panjang, di Desa Bantar panjang Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten, melaksanakan Ujian Nasional (UN), melaksanakan UN dengan bertaruh nyawa di bangunan sekolah nyaris ambruk.
"Karena situasi tenda tidak nyaman panas, makanya memaksakan di bangunan yang sudah parah. Sudah ga boleh dipake sebenarnya. Tapi biar anak anak biar nyaman. Pengen ngerasain meja dan bangku baru,"ujar Cicih Sri Asih kepala sekolah.
Kepala sekolah mnegatakan dalam menjalankan ujian diruang kelas yang nyaris ambruk, ia berharap tidak terjadi apa-apa.
"Kami berharap selama jalannya UN tidak terjadi apa-apa. Karena kami risih, suka ada aja (atap sekolah) yang jatuh,"ujarnya.
Pihak sekolah meyakini kesepuluh siswa dapat menjalankan ujian dengan baik, karena sudah melakukan persiapan yang sangat cukup.
"Biasanya kalo belajar sehari-hari ditenda. Karena UN aja ini, anak anak ingin nyaman. Kalo siswa, saya yakin mereka bisa menghadapi ujian, karena persiapan belajar,"ujar ibu Cicih.
Untuk diketahui kondisi bangunan sekolah yang terdiri dari Lima ruang kelas dan satu ruangan guru, sudah dalam kondisi rusak dan nyaris ambruk sejak tahun 2013. Karena takut rubuh, sehari-hari siswa belajar di tenda darurat yang berada dihalaman sekokah. (Red)