LEBAK, TitikNOL - Koordinator kabupaten (Korkab) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Lebak Iswadi, membenarkan soal adanya salah satu pendamping PKH di Kecamatan Sajira yang berangkat keluar negeri meski masih berstatus pendamping PKH.
"Kalau jadi TKW saya tidak tahu. Kalau berangkatnya ke Arab Saudi pertengahan Oktober dengan tujuan Umroh saya tahu dan Dini sudah melakukan pencairan tahap 1-3 tahun 2017. Sebelum berangkat sudah bilang mau keluar dari PKH, saya tanya berapa lama di Arabnya. Dia jawab 5 - 6 bulan," ujar Iswadi saat dihubungi melalui pesan singkatnya belum lama ini.
"Saya jawab kalau itu terbaik untuk keluar dari PKH enggak apa-apa. Dia bilang sudah dipikirkan dan enggak apa-apa (keluar dari PKH), rizki sudah Allah yang ngatur," tambah Iswadi mengulang ucapan Dini.
Namun Iswadi tidak menjelaskan soal dua pendamping lainnya di Kecamatan Sajira yang disebut sebelumnya telah double job atau rangkap kerja.
Baca juga : Tiga Pendamping PKH di Lebak Double Job, Satu Jadi TKW di Luar Negeri
Menanggapi hal tersebut, Mamik Selamet salah seorang aktivis di Kabupaten Lebak menilai, adanya dugaan pendamping program yang double job mengindikasikan terjadinya ‘kejahatan' pada rekrutmen pendamping.
Sebab kata Mamik, selama ini jelas kerap ditemukan pendamping program double job namun terus berulang.
"Ini artinya informasi adanya lowongan atau rekrutmen pendamping program, hanya bergulir di kalangan atau komunitas mereka saja. Sehingga tidak heran, kalau soal double job terus terulang," tukasnya.
Sebelumnya, tiga pendamping PKH di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak dikabarkan double job atau rangkap kerja. (Gun/red)