LEBAK, TitikNOL - Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung di Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Perwakilan Rangkasbitung, mengaku kecewa dengan Ketua beserta jajaran anggota DPRD Kabupaten Lebak.
Kumala menilai, jika anggota dewan tidak konsisten terkait tantangan diskusi terhadap Kumala, yang sebelumnya sempat dilontarkan oleh Ketua DPRD Lebak Junaedi Ibnu Jarta.
Pasalnya, hingga Kamis (12/7/2018) pukul 10.02 WIB, ketua dan jajaran anggota DPRD Lebak tidak ada di ruang paripurna untuk melakukan diskusi dengan Kumala.
Para aktivis Kumala pun kemudian menggelar sidang rakyat dan memutuskan membubarkan diri sambil melakukan penyegelan kantor DPRD Lebak.
"Hari ini tepat pukul 10.00 WIB, kita sama-sama tahu bahwa ketua dewan pun dan jajarannya tidak hadir. Maka kita tahu bahwa kepemimpinan Jun (ketua DPRD) ini tidak becus, kami akan sikapi dan hari ini kita akan menggelar sidang rakyat menyikapi fenomena selama empat tahun lebih kinerja DPRD Lebak," ujar Heri Mufti aktivis Kumala di ruang sidang Paripurna DPRD Lebak.
Baca juga: Sebut DPRD Lebak Tidak Efektif, Ketua DPRD Tantang Kumala Diskusi
Namun, sekitar pukul 10.03 WIB, sebelum puluhan aktivis Kumala Perwakilan Rangkasbitung meninggalkan gedung Paripurna, Fin Rian selaku Sekretaris dewan (Sekwan) DPRD Lebak langsung menemui Heri Mufti di meja ruang sidang dan menyampaikan bahwa ketua DPRD Lebak bersedia hadir untuk berdiskusi dengan para aktivis Kumala tersebut.
Namun karena kesal menunggu, aktivis Kumala membubarkan diri dan tidak memenuhi undangan diskusi tersebut. (Gun/TN1)