LEBAK, TitikNOL - Kasat Reskrim Polres Lebak AKP Zamrul Aini, membenarkan Polres Lebak telah mendapatkan laporan dari Mohamad Iyos Rosyid alias Yosa warga Kampung Sukamaju RT02/02, Desa Citorek Sabrang, Kecamatan Cibeber, soal ancaman yang diterimanya dari kepala desanya sendiri bernama Asid.
Dikatakan Zamrul Aini, pihaknya masih mendalami laporan yang disampaikan oleh pelapor ke Mapolres Lebak. Kendati demikian, Zamrul berjanji akan memproses laporan tersebut dengan memanggil para saksi untuk dimintai keterangan.
"Belum ada yang kita periksa, kita masih dalami laporannya. Nanti Senin atau Selasa minggu depan ini kita akan periksa saksi-saksi lainnya. Nanti kita kabarin kalau ada perkembangan lebih lanjut yah," ujar Zamrul Aini diujung telepon genggamnya, Minggu (20/8/2017).
Terpisah, Asid Kades Citorek Sabrang, Kecamatan Cibeber, saat dihubungi wartawan membeberkan kronologis versi dirinya.
Menurut Asid, pada Kamis 17 Agustus 2017 lalu pihaknya sedang melaksanakan upacara di lapangan Desa Citorek Tengah.
Kemudian pihaknya izin pamit kepada pihak panitia, dengan alasan akan ada syukuran di kantor desa Citorek Sabrang yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat.
Saat datang ke kantor desa lanjut Asid, sudah banyak orang. Acid juga mengaku dirinya tidak tahu bakal kedatangan Saudara Mohamad Iyos alias Yosa, karena tidak ada konfirmasi sebelumnya.
Kendati demikian kata Acid, dirinya tetap menerima Yosa saat itu karena kapasitasnya adalah sebagai penamping PKH di desa setempat.
Dijelasakan Asid, dalam pertemuan dengan saudara Yosa di ruang kerja kepal desa, Yosa menyampaikan terkait adanya warga desa Citorek Sabrang yang mendapatkan Program PKH.
"Tiba - tiba Nariudin (Pendamping Jamsosratu) datang ke sini, saya kira antara Yosa dengan Nariudin sudah saling kenal. Ternyata mereka tidak saling kenal. Kata Nariudin waktu ketemu Yosa, ohh ini Yosa. Yosa juga bilang Ohh ini Nariudin mereja saling tanya. Terus kata Nariudin ke Yosa, Jangan sampai kalau ada apa-apa di Citorek jangan dibawa-bawa ke Rangkas," ungkap Asid.
Menurut Asid, atas ungkapan Nariudin tersebut kemungkinan Yosa merasa tersinggung. Terlebih Nariudin menduga jika Yosa salah satu pihak yang mendorong aksi di Kecamatan Malingping beberapa waktu lalu, yang camatnya diketahui kakak kandung Asid.
"Mungkin di situ Yosa tidak senang, akhirnya Nariudin ke keluar. Menurut saya atau feeling saya mereka mau ribut di kantor saya, kalau ini terjadi apa saya tidak kebawa-bawa," ujar melalui sambungan telepon selulernya.
Asid pun mengakui sempat terpancing emosi lantaran ada kalimat Yosa yang dianggap menyinggung dirinya.
"Saya memang sempat terpancing, waktu Yosa bicara begini kalau tidak salah saya dengar. Jaro (kades) Asid, kalau tidak kasihan dari dulu juga sudah berhenti, entah maksudnya apa. Tapi pikir saya apa mungkin saya dapat diberhentikan oleh dia (Yosa). Terus terang saya merasa terpancing, saya sempat lempar kopi dan air mineral. Maksudnya jangan memancing-mancing saya. Saya tidak bermaksud ingin mencelakai orang," terang Asid.
Disinggung apakah benar dirinya selaku kades mengancam akan membunuh Yosa, Asid kembali membantah hal tersebut.
"Itu tidak benar, mana mungkin saya sebagai kepala desa mengancam mau membunuh Yosa. Sedangkan mertua Yosa itu senior saya, saya terus terang butuh seorang Yosa untuk memanjukan dan mensejahterakan masyarakat apalagi dia sebagai warga desa Citorek Sabrang," tukas Asid.
Diberitakan sebelumnya, Yosa melaporkan Asid dan Nariudin ke Polres Lebak atas tuduhan melakukan pengancaman. (Gun/red)