Jum`at, 22 November 2024

Tracing Kontak Keluarga Klaster BJB KCK Banten Negatif, Sisa Empat Pegawai Positif Jalani Isoma

Ilustrasi. (Dok: Wacanainfo)
Ilustrasi. (Dok: Wacanainfo)

SERANG, TitikNOL - Hasil tracing kontak 83 pegawai BJB Kantor Cabang Khusus (KCK) Banten dinyatakan negatif, setelah melakukan tes swab kepada masing-masing keluarga. Saat ini, dari 83 terpapar positif covid19 sisa empat pegawai dan masih menjalani isolasi mandiri.

Kepala BJB KCK Banten Budiatmo Sudrajat menjelaskan, saat ini pelayanan kembali berjalan normal dengan memperketat protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan melakukan penyemprotan disinfektan tiga kali sehari.

"Sekarang Alhamdulillah kondisi terakhir sisa 4, sudah normal sudah (pelayanan) ada beberapa yang ditutup kantor kas karena WFH (work for home). Dan tracing sudah dilakukan ke keluarga masing-masinh semuanya negatif," kata Budiatmo, ditemui di Le Dian, Kota Serang, Selasa (1/12/2020).

Ia menjelaskan, setelah dinyatakan 83 pegawai terpapar covid19, pihaknya melakukan tracing kontak dengan melakukan tes swab beberapa kali dan memberikan perawatan seperti vitamin, hingga hasil tes swab terakhir dinyatakan negatif dan sisa 8 orang positif.

"Setelah tracing ulang hasilnya dari 83 sebenarnya 75 yang positif, setelah seminggu terus dilakukan perawatan Alhamdulillah 8 yg positif setiap hari diberi vitamin. Dan sekarang sisa empat melakukan isolasi mandiri," jelasnya.

Adapun soal penyebaran kepada nasabah, Budiatmo memastikan tidak ada yang tertular. Pasalnya, hingga saat ini belum ada laporan yang terpapar covid19.

"Prokes sudah ketat kalau saya perhatikan mungkin saja setelah libur panjang kemarin itu (terpapar covid19). Untuk nasabah Engga ada soalnya nasabah di informasikan kalau ada (terpapar covid19) laporkan tapi enggak ada hingga saat ini," ungkapnya.

Pengawasan terhadap pegawai pun diperketat pihak BJB untuk menghindari kembali terpapar covid19.

"Kami himbau ke karyawan jaga prokes dilingkungan masing masing karena kan kami tidak bisa mengawasi satu satu kan semua ada 300 karyawan," tegasnya. (Gat/TN1)

Komentar