SERANG, TitikNOL - Ribuan buruh tumpah ruah menggelar demontrasi di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B). Mereka menuntut Gubernur Banten agar merevisi UMK 2022 yang telah ditetapkan.
Dalam rangkaian aksinya, mereka membawa spanduk yang berisi tuntutan terhadap Gubernur Banten.
Bahkan, mereka menguasi Jalan Syech Nawawi Al-Bantani sementara. Lampu merah Boru dan lampu merah Palima yang munuju KP3B ditutup Polisi untuk keamanan demontrasi buruh.
Setiap pengendara yang tidak memiliki kepentingan, tidak diizinkan untuk melewati Jalan Syech Nawawi Al-Bantani, kecuali massa aksi.
Pantauan di lokasi, pihak keamanan memasang kawat duri untuk melindungi kantor di lingkungan Pemprov Banten.
Hal itu agar tidak terjadi lagi tragedi menduduki ruang kerja Gubernur Banten Wahidin Halim pada 22 Desember 2022 lalu.
Sang orator yang memakai baju biru mengatakan, para buruh ingin bertemu dengan Gubernur Banten untuk menyampaikan aspirasi.
"Setiap kita ke sini (demo di KP3B), tidak pernah bertemu dengan pemimpin kita pak Wahidin," katanya saat orasi, Rabu (5/1/2022).
Ia menyebutkan, seharusnya Gubernur Banten mempertimbangkan kemanusiaan buruh, karena harga bahan pokok juga naik.
"Kalau pak Wahidin tidak dapat menaikan UMK, bisa nggak harga di pasar nggak naik. Berapa sih 5,4 persen sebulannya yang diinginkan buruh?," ungkapnya.
Dalam spanduk tuntutannya, buruh menuntut Gubernur Banten untuk merevisi UMK 2022 dengan kenaikan 5,4 persen di seluruh daerah.
Selain itu, mereka juga meminta agar kriminalisasi terhadap buruh dan mahasiswa dihentikan. (TN3)